Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Menumbuhkan Jiwa Patriotisme Melalui Olahraga

Kompas.com - 24/06/2023, 08:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERTANDINGAN olahraga hampir selalu menggelorakan sentimen nasionalis dan jiwa patritiotisme. Itu adalah hal yang tak bisa dimungkiri lagi.

Hal itu tampak sangat nyata ketika para suporter sepak bola Indonesia menonton laga final Suzuki Cup Indonesia vs Thailand pada 2021 lalu.

Waktu itu puluhan ribu suporter Indonesia meneriakan Yel Yel Pembakar Semangat Timnas Indonesia dengan mengumandangkan lagu "Aku Hargai Itu Semangat Perjuangamu".

Liriknya nyanyian pembakar semangat itu berbunyi demikian:

Semangat jiwaku, sekuat ragaku, Kuberjanji padamu ‘tuk selalu bersamamu/ Satukan langkah menuju satu arah, bersama mengawal Garuda dengan sukacita/Tak pernah ada sebuah rasa bosan, penuh kerinduan hadir untukmu pahlawan/Tak kenal lelah kau terus berusaha, demi kemenangan yang selalu kami dambakan/Merah-Putih ‘kan jadi warna simbol pemersatu, di sini kami berpijak nafas kami untukmu/Aku hargai semangat perjuanganmu, demi sau asa, jadikan Garuda juara.”

Menilik lirik lagu di atas, apalagi mendengarkan bagaimana bersemangatnya para suporter menyanyikannya, siapa pun tentu merasakan bahwa sepak bola atau olahraga mampu menjadi alat untuk menumbuhkan semangat nasionalis dan jiwa patriotisme dalam diri setiap anak bangsa.

Lebih dari itu, yel-yel seperti itu mampu membakar semangat juang para atlet yang berlaga di lapangan hijau.

Buktinya, dalam pertandingan persahabatan dengan Argentina, Senin (19/6), pemain Garuda tampil all-out sehingga mampu mematahkan serangan para pemain Argentina yang terkenal memiliki teknik di atas rata-rata pemain bola di dunia.

Bagi Indonesia, sentimen nasionalis dan jiwa patriotisme tidak hanya terjadi pada olahraga sepak bola.

Sejak dekade 1970-an kejuaraan bulu tangkis dunia, terutama yang diselenggarakan di dalam negeri, selalu menggelorakan sentimen nasional dan jiwa patriotisme itu.

Tak jarang terjadi, pertandingan bulu tangkis diwarnai dengan derai air mata, baik di wajah para atlet itu sendiri, maupun di kalangan penonton di bangku stadion, dan pemirsa televisi di rumah.

Berlaku di berbagai belahan dunia

Sejatinya, hubungan olahraga dan sentimen nasionalis serta jiwa patriotisme tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan tejadi di belahan bumi lain juga.

Di Brasil, Argentina dan negara-negara Amerika Latin lainnya, misalnya, olahraga sepak bola menjadi alat pemersatu bangsa. Di sana sepak bola menjadi semacam pembentuk identitas nasional. Tak heran olahragawan terkemuka menjadi kebanggaan bangsa.

Di Brasil, misalnya, mendidiang Edson Arantes do Nascimento, yang dikenal sebagai Pelé dipandang sebagai pahlawan nasional Brasil. Bahkan, dia dinyatakan sebagai aset nasional oleh negara Brasil pada 1961.

Begitu pula di Argentina. Pesepak bola Diego Maradona dianggap sebagai ‘orang suci’ sekaligus pahlawan bangsa.

Hal sama terjadi di benua Afrika dan Eropa. Contoh, George O. Weah dari Liberia, satu-satunya pesepak bola profesional Afrika yang pernah memenangkan Balon d'Or sebagai pemain terbaik dunia, adalah presiden Liberia saat ini.

Dia dipilih rakyat, karena dianggap sebagai tokoh yang nasionalis dan memiliki semangat kepejuangan membela kepentingan bangsa (patriotisme).

Di Filipina, olahraga tinju menjadi pemicu semangat nasionalis dan jiwa patriotisme. Keperkasaan Many Pacquaio dalam menaklukkan sejumlah petinju kelas dunia membuat orang Filipina merasa bangga, dan naik kelas dalam pergaulan antarbangsa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Catat, Ini 10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Hati

Catat, Ini 10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Hati

Tren
Cara Memperkenalkan Bayi kepada Anjing Peliharaan

Cara Memperkenalkan Bayi kepada Anjing Peliharaan

Tren
5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com