KOMPAS.com - Permainan roleplay ramai di media sosial Tiktok. Diberitakan Kompas.com, Senin (19/6/2023), roleplay adalah salah satu jenis atau genre game.
Contoh game roleplay atau game roleplay adalah Ragnarok Online, Genshin Impact, Seal, Final Fantasy, Dragon Quest, Dragon Quest, dan sebagainya.
Game tersebut menuntut pemain untuk memainkan karakter tertentu guna melawan musuh.
Baca juga: Game Roleplay Ramai Dimainkan, Ini Dampaknya Menurut Psikolog
Belakangan tren roleplay marak di platform Tiktok. Pemainnya disebut dengan roleplayer.
Roleplayer seolah-olah akan menjadi tokoh fiksi untuk berinteraksi dengan roleplayer lain di Tiktok.
Cara memainkannya cukup bervariasi. Para roleplayer bisa saling berinteraksi dengan mem-follow untuk berteman atau dikenal dengan "mutualan".
Bentuk interaksi itu hampir sama dengan pengguna asli. Hanya saja, roleplayer berinteraksi sesuai dengan karakter yang dimainkan.
Adapun karakter yang dipilih bisa bebas sesuai imajinasi, ada yang berperan menjadi idol Kpop, dan lain-lain.
Baca juga: Game Roleplay Viral di TikTok, Apa Itu?
Psikolog klinis Christine Wibhowo mengatakan, roleplay bukanlah hal yang baru, terutama bagi anak-anak.
Permainan roleplay sudah ada sejak zaman dulu, misalnya menirukan peran tertentu.
"Misalnya kayak zaman dulu itu pasaran ya jadi bermain peran sebagai penjual pembeli, itu semua menurut saya oke banget ya," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/6/2023).
Christine mengatakan, manfaat roleplay bisa membuat seorang anak belajar ketika menjadi dewasa nanti dan diterima di kalangannya.
Namun, di sisi lain, roleplay juga bisa menjadi hal yang membahayakan. Bahaya roleplay bisa terjadi ketika roleplayer memainkan peran yang tidak baik.
"Karena (sesuatu) yang dilakukan anak atau dilakukan orang berkali-kali walaupun awalnya hanya menirukan tapi karena melakukannya berkali-kali maka itu akan jadi karakter," terang Christine.
Jika dibiarkan, hal itu bisa membuat roleplayer kehilangan identitasnya sendiri.
Baca juga: Cara Mengatur Privasi Unggahan Video di TikTok
Selain itu bahaya roleplay juga bisa menyebabkan terjadinya gangguan kejiwaan.
"Perlu dicek pada saat anak memainkan peran jadi orang lain atau tokoh idolanya, dia masih sadar enggak kalau dia itu sebenarnya bukan si pemeran itu," tutur Christine.
Adapun pada orang yang mengalami masalah psikologis, permainan roleplay juga bisa menjadi berbahaya.
"Pada orang-orang yang sedang mengalami masalah, maka hati-hati ketika bermain roleplay. Karena bisa jadi si peran itu masuk ke dalam diri kita. Apalagi kita lagi bermasalah pikirannya nge-blank lagi kosong. Nah itu kemungkinan kita bisa ketularan dari si perannya itu," jelas Christine.
Christine menambahkan, sering kali permainan roleplay dilakukan karena tidak tahan menghadapi masalah yang diderita.
"Sebagai orang yang nyata ini hilang gitu (kepribadiannya). Jadi kayak pecah kepribadiannya. Nah, ini tambah gangguan lagi," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.