Hal ini kemudian membuatnya lebih fokus menikmati kegiatan yang sedang dilakukan. Akibatnya, seseorang akan lupa terhadap sesuatu di luar dirinya, termasuk terhadap waktu.
"Di sisi lain, orang yang tidak menikmati kegiatannya maka tidak akan fokus menjalani aktivitas tersebut sehingga cenderung akan menghitung waktu yang dilalui," katanya lagi.
Baca juga: Daftar Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Libur Sekolah Juni 2023
Terpisah, psikolog dari Unika Soegijapranata Semarang Christin Wibhowo menyebutkan bahwa Juni terasa lebih cepat berlalu karena masyarakat telah beradaptasi terhadap aktivitasnya sehari-hari.
Hal ini karena Juni berada di pertengahan tahun. Sementara, Mei masih menjadi waktu bagi orang-orang untuk beradaptasi.
"Biasanya suatu perjalanan berat di awal. kalau sudah setengahnya akan terasa ringan karena di awal-awal ada penyesuaian adaptasi," jelasnya.
Ketika sudah berjalan setengah tahun, menurutnya, orang-orang kemudian akan merasa aktivitasnya ke depan akan menjadi lebih ringan karena sudah terbiasa.
Baca juga: Ramai soal Mei dan Juni 2023 Cocok Naik Gunung karena Suhu Dingin, Ini Kata BMKG
Sementara itu, menurut Christin, Mei menjadi bulan yang sibuk bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah atau kuliah.
Di bulan ini, anak akan menjalani ujian sekolah. Oleh karena itu, orang tua tentu akan mengajari anaknya belajar.
Selain urusan pelajaran sekolah, orang tua juga sibuk mengurusi pembayaran sekolah maupun persiapan masuk tahun ajaran baru di Juli 2023.
"Juli (kembali) sekolah, berarti Mei ini harus kerja keras. Mei ini merupakan bulan yang cukup berat. Ketika sampai Juni, mungkin semua sudah terbayar jadi mungkin lebih enteng," ujar dia.
Baca juga: Diperingati Tiap 1 Mei, Mengapa Hari Buruh Disebut May Day?
Christin juga menyatakan bahwa Mei terasa berat karena orang Indonesia harus kembali bekerja setelah libur panjang di awal tahun dan libur pada April.
Menurutnya, Januari tidak terlalu berat karena masih berada di awal tahun saat banyak orang berharap tahun tersebut berjalan lebih baik.
Kemudian, Februari merupakan bulan pendek sehingga kesulitannya tidak terlalu terasa.
Pada Maret, menurutnya, banyak orang mulai merasa lelah. Namun, mereka tetap semangat dan punya harapan untuk menjalaninya karena banyak hari libur di bulan April.
"Setelah libur panjang, Mei kembali ke dunia nyata. Ya berat banget pasti. Itu awal setelah liburan. Karena kenyataan masih sama seperti dulu, tanpa target, habis libur, kerja lagi, jadi (waktu) lebih panjang," jelasnya.
Ketika sudah melewati Mei, menurut Christin, orang akan bisa menarik napas lega di bulan Juni karena sudah separuh tahun sudah terlewati.
Baca juga: Jadwal Libur Sekolah Semester Genap Juni 2023 untuk Siswa SD-SMA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.