KOMPAS.com - Pengumuman bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan memicu ketegangan di internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Pasalnya, Partai Nasdem dan Partai Demokrat memiliki pandangan bertolak belakang terkait waktu pengumuman cawapres Anies.
Di satu sisi, Partai Demokrat mendesak agar Anies segera mengumumkan cawapres yang akan mendampinginya pada Pemilu 2024.
Bahkan, Partai Demokrat menilai, tak kunjung diumumkannya cawapres menjadi penyebab stagnasi elektabilitas Anies belakangan.
"Memang ada kecenderungan (elektabilitas Anies) menurun dari survei Indikator karena mungkin, dugaan kami, hipotesa kami adalah lambannya proses deklarasi," kata Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief Senin (5/6/2023) pekan lalu.
Di sisi lain, Partai Nasdem menyebut deklarasi bakal cawapres Anies tak bisa dipatok waktu.
Menurutnya, pengumuman cawapres Anies juga harus memperhatikan dinamika politik nasional.
"Kita dinamis saja. Namanya politik kan bisa tiba-tiba ada sesuatu hal yang harus segera, (atau) bisa saja jadi mundur. Kayak gitu kan dinamislah, enggak bisa dipatok harus gini," kata Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari, Senin.
Baca juga: Jokowi dan SBY Dikabarkan Berada di GBK Pagi Ini, Demokrat: Sama-sama Sedang Olahraga
Di tengah tarik ulur cawapres Anies, Partai Demokrat sendiri justru terlihat membuka kemungkinan untuk menjajaki kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Diketahui, dua partai ini berada di garis yang berlawanan dalam 20 tahun terakhir.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasti Kristiyanto menyebutkan, tak ada salahnya membangun dialog dengan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut dia, kemungkinan untuk merangkul pihak lain ini merupakan semangat gotong royong yang dianut oleh PDI-P.
"PDI Perjuangan itu merangkul, sambil menunggu toh lamaran dari Pak Anies Baswedan ke Demokrat belum turun. Maka enggak ada salahnya berdialog,” kata Hasto, Sabtu (10/6/2023).
Menanggapi "lirikan" PDI-P, Partai Demokrat pun menyambut baik rencana tersebut.
Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebutkan, partainya terbuka untuk semua partai dalam kerja sama politik untuk Pemilu 2024.