Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Sering Tidur Telentang Bikin Kepala Bayi Datar atau "Peyang"?

Kompas.com - 09/06/2023, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut bayi terlalu sering tidur telentang bisa menyebabkan kepalanya menjadi datar atau peyang, ramai dibahas di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan akun Twitter ini, Rabu (7/6/2023). Dalam unggahannya, seorang warganet menduga kepalanya terlihat berbentuk agak datar karena hal ini.

"Berarti dulu gue kebanyakan tidur telentang ya, makanya kok agak datar kepala belakang nih," tulisnya.

Pengunggah juga membagikan gambar ilustrasi kepala dua bayi yang bagian belakangnya berbentuk agak lonjong sementara kepala bayi lainnya terlihat normal.

Dalam foto yang dibagikan, terlihat saran untuk memberikan waktu bagi bayi melakukan tummy time supaya kepalanya tidak datar.

Menurut Institut Nasional Kesehatan anak dan Perkembangan Manusia (NICHD) Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), tummy time adalah menempatkan bayi tengkurap saat mereka bangun dalam pengawasan orang lain.

Tummy time ini dapat memperkuat otot leher, bahu, dan lengan bayi, meningkatkan kemampuannya bergerak, dan mencegah bintik di belakang kepalanya.

Hingga Kamis (8/6/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,3 juta kali, disukai 22.600 akun Twitter, dan dibagikan 1.446 kali.

Lalu, benarkah bayi yang keseringan tidur telentang menyebabkan kepalanya datar atau peyang?

Baca juga: Mengenal Craniopagus Parasiticus, Kelainan Bawaan Bayi Lahir dengan Dua Kepala yang Melekat


Bentuk kepala bayi baru lahir

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Advent Bandung Wawang Setiawan Sukarya mengungkapkan bahwa air ketuban ibu akan melindungi kepala janin dari tekanan dan benturan.

Kecuali pada saat dilahirkan, kepala bayi harus menyesuaikan dengan bentuk panggul. Tapi setelah lahir, beberapa hari bentuk kepala normal kembali

Ia menjelaskan, kepala bayi saat dilahirkan umumnya akan berbentuk agak lonjong. Ini menyesuaikan dengan jalur lahirnya yang melewati panggul ibu.

Hal ini terjadi karena celah di tulang kepala bayi bisa bergeser menyesuaikan posisi sekitarnya.

"Kalau waktu mau lahir dan lewat panggul, kepala tetap bulat, ya nggak bisa lewat. Jadi harus lonjong dulu," kata Wawang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Meski begitu, tengkorak kepala bayi kemudian akan mengeras seiring waktu. Umumnya antara 18 bulan hingga 2 tahun.

Saat pengerasan terjadi secara normal dan tidak terlalu cepat atau lambat, ini akan membuat bentuk kepala bayi terlihat normal.

Baca juga: Viral, Video Menggebrak Kasur untuk Terapi Bayi 9 Hari agar Tidak Kagetan, Apa Bahayanya?

Halaman:

Terkini Lainnya

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com