Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Perbedaan Harga Tiket KA Ekonomi, Ini Penjelasan KAI

Kompas.com - 06/06/2023, 17:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah unggahan yang menanyakan perbedaan harga tiket kereta api ekonomi KA Wijayakusuma dan KA Sri Tanjung, viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Twitter ini pada Minggu (4/6/2023).

Dalam unggahan itu, disertai gambar harga KA Wijayakusuma dengan kategori Ekonomi (CA) berangkat dari stasiun Yogyakarta menuju Kalibaru dengan harga tiketnya Rp 350.000.

Sedangkan KA Sri Tanjung dengan kategori Ekonomi (C) dengan stasiun pemberangkatan Lempuyangan, Kota Yogyakarta menuju Kalibaru dengan tiketnya Rp 94.000.

Ngapunten jog saya mau tanya barangkali ada yg tau, ini sama2 ekonomi tapi kok harganya bedanya lumayan, bedanya apa nggih? Mint tips milih kursi juga kalo boleh,” tulis pengunggah.

Hingga Selasa (6/6/2023), unggahan itu sudah dilihat lebih dari 1,1 juta kali dan mendapat 4.743 likes.

Baca juga: Cara Daftar Akun KAI Access, Cepat dan Mudah

Penjelasan KAI

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus menjelaskan, terdapat sejumlah perbedaan yang membuat harga tiket kereta keduanya berbeda. Meskipun termasuk sama-sama kategori kereta ekonomi. 

Perbedaaannya yaitu KA Sri Tanjung adalah KA yang termasuk mendapatkan Public Service Obligation (PSO). Tarif kereta PSO selalu tetap dan sesuai dengan tarif yang telah ditentukan oleh pemerintah. 

KA ekonomi yang mendapatkan PSO akan mempunyai kode kelas yakni “C”.

Sementara itu, KA Wijayakusuma termasuk KA komersial dan tidak mendapatkan PSO. Hal itu membuat tarif KA Wijayakusuma fluktuatif menyesuaikan dengan demand dari pelanggan. 

“Tarifnya juga kami pastikan selalu berada dalam Tarif Batas Bawah (TBB)-Tarif Batas Atas (TBA) yang telah ditetapkan,” kata Joni kepada Kompas.com, Selasa (6/6/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com