Amsari menjelaskan, dampak El Nino akan dirasakan di berbagai wilayah di Indonesia. Di antaranya pengurangan curah hujan, kekeringan, dan kebakaran hutan.
Secara umum, wilayah Indonesia akan terdampak El Nino.
Namun, respons hujan akan berbeda-beda untuk masing-masing wilayah. Begitu juga dengan waktunya.
"Misalnya ini untuk Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember, hampir seluruh wilayah indonesia hujannya terdampak kondisi El Nino," kata Amsari.
Selanjutnya, untuk periode Desember (2023), Januari (2024), dan Febuari (2024), dampak El Nino akan lebih terasa di wilayah berikut:
Sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian barat, Amsari mengatakan, wilayah tersebut tidak terlalu terdampak untuk periode Desember, Januari, Februari, Maret, April, dan Mei.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Dampak El Nino pada Sektor Pertanian
BMKG mengimbau agar masyarakat selalu meng-update informasi dan perkembangan terkini terkait iklim maupun cuaca dari BMKG.
"Karena (Nl nino) ini kan masih dalam pertumbuhan dan kita pantau, jadi lahir atau tidak," ucap Amsari.
Selain itu, masyarakat juga perlu mempersiapkan datangnya musim kemarau berkepanjangan. Pasalnya, selama 3 tahun sebelumnya, masyarakat terbiasa menghadapi hujan karena El Nina.
Pada tahun ini, El Nina berhenti dan berangsur-angsur ke El Nino.
"Tentunya kita perlu waspada terhadap kekurangan air, untuk wilayah-wilayah lain yang rawan kebakaran hujan perlu diwaspadai," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.