Lebih lanjut, Slamet menyampaikan bahwa ulat tersebut tidak berbahaya dan justru sering dijadikan sebagai pakan burung atau reptil.
"Kalau di Indonesia sering disebut sebagai ulat keket dan tidak berbahaya," ungkapnya.
Ulat keket mempunyai bentuk tubuh yang besar dengan kepala yang memiliki bentuk aneh.
Baca juga: Ketahui Gejala Rabies pada Hewan dan Cara Penanganannya
Bentuk badannya yang lebih besar dibandingkan dengan ulat lainnya, bukan karena banyak makan, namun karena ulat tesebut adalah larva kupu genus Papilio yang memiliki banyak spesies, misalnya kupu-kupu gajah.
Ulat keket biasanya akan memakan daun-daunan, terutama daun di pohon jeruk, sirsat, dan lainnya.
Selain itu, ulat keket juga bisa ditemukan di hampir seluruh wilayah Asia Tenggara, India, dan China. Ulat ini biasanya juga ditemukan di pohon dadap, sirsak, dan juga alpukat.
Baca juga: Musim Ulat, Bagaimana Penanganannya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.