Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Penyakit Kuning pada Kucing? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 22/05/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Gejalanya yang paling sering terlihat adalah kekuningan di mata dan rongga mulut," katanya, terpisah.

Kucing yang terkena penyakit kuning juga bisa mengalami diare, muntah, lemah, lesu, anoreksia, bahkan berat badannya turun.

Berikut sejumlah gejala yang dialami kucing dengan penyakit kuning:

  • Gusi, telinga, selaput lendir, mata, atau urine berwarna kuning
  • Kehilangan napsu makan atau anoreksia
  • Polidipsia (minum air secara berlebihan)
  • Kulit kusam
  • Penurunan berat badan
  • Mengeluarkan air liur yang berlebihan
  • Muntah dan diare berlebihan
  • Asites atau perut bengkak

Baca juga: Ramai soal Kucing Bernama Loki Mati akibat FIP Kering, Penyakit Apa Itu?

Diagnosis dan pengobatan

Dokter hewan di Universitas Nusa Cendana (Undana) Aji Winarso menyatakan bahwa pemeriksaan pada kucing yang mengidap penyakit kuning akan dilakukan di bagian hatinya.

"Diagnosis klinis dengan melihat perubahan umum dan mukosa (selaput lendir). Lalu diteguhkan dengan pengujian fungsi hati karena gejala kuning ini berkaitan dengan hati," jelasnya kepada Kompas.com, Minggu (21/5/2023).

Perubahan umum yang dilihat berupa pemeriksaan warna bagian putih di mata serta pada telinganya.

Untuk mengetahui kadar pigmen bilirubin, kucing akan menjalani tes darah. Ini akan membantu identifikasi penyebab penyakit tersebut.

Baca juga: 5 Tips Mencegah Kucing Pipis Sembarangan

Pengobatan penyakit kuning akan disesuaikan dengan penyebabnya.

Sebagai contoh, kucing sakit karena eritrosit atau sel darah merah rusak akibat parasit bisa diatasi dengan pemberian antiparasit. Sementara kerusakan hati karena virus hepatitis dicegah dengan vaksin.

Kucing yang terkena penyakit kuning akan bisa sembuh tergantung kondisinya. Namun, karena termasuk penyakit serius, kucing tersebut harus segera mendapatkan perawatan.

"Bila karena kerusakan hati, hati tidak bisa kembali sperti biasa. Bila persentase yang rusak tidak banyak, hewan masih bisa survive," pungkasnya.

Baca juga: Mengapa Kucing dan Anjing Kerap Membawakan Hasil Buruan kepada Majikannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com