Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Menjadi Esensialis, Utamakan Hal Penting

Kompas.com - 19/05/2023, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Dalam melakukan segala hal, dibutuhkan kerja keras untuk mencapai kesuksesan. Namun, terkadang beberapa orang merasa hasil kerja yang dilakukannya kurang maksimal meskipun telah bekerja dengan keras.

Ternyata permasalahan tersebut bisa diatasi dengan menerapkan esensialisme. Orang yang menerapkan esensialisme akan mengizinkan diri untuk berhenti mengerjakan semuanya dan fokus pada hal yang benar-benar penting.

Konsep ini berguna agar pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih efektif. Hal ini pun dibahas dalam siniar Obsesif bertajuk “Belajar Jadi Esensialis: Pentingkan yang Penting Saja!”, dengan tautan akses dik.si/ObsesifS8EP14.

Konsep Esensialisme

Esensialisme merupakan tindakan yang mengutamakan hal yang paling penting dengan mengenyampingkan hal yang kurang penting.

Baca juga: Soft Skill yang Harus Dikuasai dalam Perkembangan Karier

Greg McKeown dalam bukunya yang berjudul Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less berpendapat bahwa esensialisme adalah pendekatan yang disiplin dan sistematis untuk menentukan letak titik kontribusi tertinggi seseorang.

Konsep ini akan membantu setiap orang untuk membedakan hal yang penting dan tidak, setelah itu memfokuskan pada hal yang benar-benar penting.

Belajar Menjadi Esensialis

Pada dasarnya, konsep esensialisme dapat dilakukan dengan sederhana. Berikut adalah beberapa tips yang perlu dilakukan untuk menerapkan esensialisme.

1. Kemampuan dalam Memilih

Setiap tindakan yang akan dilakukan tergantung pada pilihan yang ada. Seorang esensialis harus berani memilih hal yang penting dan tidak penting.

Selain itu, seorang esensialis akan mengatakan ‘tidak’ pada sesuatu yang tidak esensial, serta menghilangkan penghalang untuk memudahkan eksekusi.

2. Mengeliminasi

Setelah memutuskan pilihan, seorang esensialis akan menyingkirkan hal-hal yang dirasa kurang penting. Namun, sebelum melakukannya, kamu perlu memiliki tujuan yang jelas.

Tujuan tersebut bukan hanya untuk pencapaian akhir, melainkan harus konkrit dan menginspirasi. Greg Mckeown berpendapat bahwa tujuan konkrit dan menginspirasi adalah strategi berupa visi dan misi yang dapat diukur, berbentuk menarik, dan sesuai dengan realita.

Tujuan jelas akan membantu setiap orang untuk dapat mengeliminasi hal penting dan tidak penting dalam mencapai tujuan. Selain itu, menurut Positive Psychology, orang yang memiliki tujuan jelas akan lebih mudah untuk memahami tindakan selanjutnya.

Baca juga: Pentingnya Adaptasi dalam Dunia Kerja

Dengan demikian, kita akan merasa memiliki kendali dan berhasil menyelesaikan hal-hal esensial.

3. Eksekusi

Ketika telah memiliki tujuan dan menyingkirkan hal yang mengganggu, selanjutnya adalah mengeksekusi untuk mencapainya. Dalam proses ini, konsep esensialisme akan membuat orang yang menerapkannya dapat terhindar dari hal yang dapat menghambat.

Selain itu, esensialisme dapat membantu seseorang menyusun tahapan sederhana dalam mencapai tujuan. Dengan demikian, seseorang dapat lebih menikmati tahapan yang dilakukan dan menghargai kemampuan dalam dirinya.

Dengarkan informasi lengkapnya dalam siniar Obsesif episode “Belajar Jadi Esensialis: Pentingkan yang Penting Saja!” di Spotify dengan tautan akses dik.si/ObsesifS8EP14.

Di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk job seeker dan fresh graduate.

Ikuti siniar Obsesif dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com