KOMPAS.com - Perhelatan olahraga SEA Games 2023 di Kamboja telah memasuki hari ketujuh.
Hingga hari ini, Jumat (12/5/2023) pagi, tim nasional Indonesia telah meraih total 135 medali yang terdiri dari 42 emas, 34 perak, dan 59 perunggu. Tim Merah Putih berada pada posisi empat klasemen sementara.
Terlepas dari hasil yang dicapai sejauh ini, tidak sedikit kontroversi dialami para atlet selama pertandingan. Mulai dari aturan yang berlaku, dugaan kecurangan, hingga terpaksa mengundurkan diri sebelum bertanding.
Berikut deretan kontroversi yang dialami para atlet Indonesia selama pelaksanaan SEA Games 2023.
Baca juga: Sisi Unik SEA Games 2023 Kamboja: Serba Gratis dan Podium Tanpa Lampu
Dikutip dari Kompas TV (2/5/2023), tim bulu tangkis Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Vietnam tidak bisa bertanding di cabor bulu tangkis nomor beregu campuran.
Ini terjadi karena aturan tuan rumah yang hanya membolehkan peserta dari Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Timor Leste, dan Myanmar.
Meski begitu, seluruh peserta masih dapat bertanding di tujuh nomor lainnya, yakni beregu putra, beregu putri, tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Kamboja lalu keluar sebagai pemenang nomor beregu campuran.
Dilansir dari Kompas TV (6/5/2023), Ihza Muhammad yang menempati posisi ketiga harus merelakan medali perunggu untuk pebalap Kamboja, Khim Menglong yang finis di urutan keempat.
Ini sesuai dengan aturan SEA Games Federation (SEAGF) pasal 37 ayat C yang melarang satu negara mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu dalam satu perlombaan.
Baca juga: Banyak Aturan di SEA Games 2023 Rugikan Atlet Indonesia, Kemenpora Buka Suara
Tim cabang olahraga (cabor) e-sports Valorant dari Indonesia mengundurkan diri pada grand final saat melawan Singapura, Rabu (10/5/2023) setelah ada dugaan kecurangan yang dilakukan lawan.
Dilansir dari Kompas.com (11/5/2023), skuad Indonesia menghentikan pertandingan di tengah ronde ke-15 melalui technical pause setelah kalah dua kali dalam ronde sebelumnya.
Sekjen Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) Frengky Ong mengonfirmasi masalah yang dialami tim Indonesia melalui story Instagram pribadinya. Singapura diketahui memasang kamera di tempat yang salah sehingga mendapatkan informasi pergerakan atlet Indonesia.
"Time OUT!!! Singapura ketahuan pakai kamera di in-game (bug abuse). Tim Valorant Indonesia melakukan komplain berat. Fairness (keadilan) itu penting dalam olahraga!" tulis Frengky.
Sayangnya, panitia menganggap kecurangan ini hanya pelanggaran ringan dan tidak dihukum. Tim Indonesia marah lalu mengundurkan diri dari pertandingan.
Setelah berdiskusi, Dewan SEA Games 2023 memutuskan memberikan dua medali emas untuk Singapura dan Indonesia. Pemberian ini ditujukan menjaga hubungan antara kedua negara.
Karateka Indonesia dari nomor kata beregu putra, perorangan putra, dan kumite beregu putri diduga mendapatkan kecurangan ketika bertanding di SEA Games 2023.
Menurut Sekjen PB Forki, Raja Sapta Ervian kecurangan tersebut terjadi di tengah pertandingan pada Jumat (12/5/2023).
“Kita memprotes keras karena salah satunya itu bisa dilaporkan empat bendera naik, tetapi malah dianulir. Empat bendera itu mutlak, harusnya poin,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.com (12/5/2023).
Raja Sapta Ervian akan berkomunikasi langsung dengan NOC Indonesia dan Kemenpora untuk melaporkan dugaan kecurangan ini.
Baca juga: Viral, Video Atlet Indonesia Dapat Kamar Bocor di SEA Games Kamboja, Apa yang Terjadi?
Dikutip dari Kompas.com (12/5/2023), Bayu yang seharusnya bertanding melawan atlet Kamboja Non Sromoachkhoram di babak final, namun mengundurkan diri.
Hasilnya ia hanya mendapatkan medali perak. Padahal, lawannya bisa melangkah ke final tanpa bertanding sama sekali.
Pelatih kepala timnas pencak silat Indonesia, Indro Catur Haryono menjelaskan, hal ini terjadi karena ada kesepakatan awal antara negara peserta cabor nomor tersebut, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Kamboja.
Awalnya, Kamboja tidak mau mempertandingkan cabor pencak silat. Namun dengan lobi peserta lainnya, cabor ini tetap diadakan. Sebagai apresiasi, Kamboja dapat meraih medali emas.
Pesilat Indonesia, Safira Dwi Meilani nyaris gagal meraih medali emas di saat ia unggul dari pesilat Vietnam, Nguyen Hoang Hong An di nomor tanding putri kelas B.
Melansir dari Kompas.com (12/5/2023), Safira unggul 61-43 saat waktu tinggal 18 detik. Namun, ia mengalami dislokasi bahu dan terlihat meringis. Oleh wasit juri, hal ini dianggap pelanggaran. Laga pun dihentikan dan Nguyen diputuskan sebagai pemenang.
Tim Indonesia lalu melakukan protes dan banding. Safira akhirnya dinyatakan menang dan berhak meraih medali emas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.