Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Kawasan Wisata Guci yang Jadi Lokasi Bus Pariwisata Terjun ke Sungai

Kompas.com - 07/05/2023, 16:11 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Kawasan wisata Guci mulai ramai ketika sumber air panas di kawasan tersebut dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

Kemanjurannya terdengar sampai ke desa lainnya sehingga banyak warga dari luar desa berdatangan.

Pada 1974, pemandian umum di kawasan itu dibuka oleh warga setempat.

Tingginya antusiasme wisatawan membuka peluang ekonomi bagi penduduk sekitar.

Pada 1979, sumber air panas itu dikelola oleh pemerintah dan menjadi obyek wisata pemandian air panas Guci.

Baca juga: Viral Video Mobil Pikap Standing hingga Terguling di Tegal, Bagaimana Ceritanya?

Pemerintah tertarik untuk mengelola karena pemandian air panas Guci Kabupaten Tegal karena termasuk dalam Wilayah Pariwisata Potensial (WPP)

Obyek wisata itu dikelola oleh Badan Pengelola Objek Wisata (BPOW) Dinas Pendapatan Daerah.

Pada 1999, wisata pemandian air panas Guci dikelola oleh Pengelola objek wisata Guci (Kantor Pengelola) dengan Instansi Dinas Pariwisata Kabupaten Tegal.

Saat ini, obyek wisata pemandian air panas Guci di bawah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Baca juga: Bus Pariwisata Terjun ke Sungai di Guci Tegal, Warga: Lagi Parkir, Mesin Nyala, Tiba-tiba Jalan Sendiri

Obyek wisata Guci

Kawasan wisata Guci juga menyediakan ragam obyek wisata alam, di antaranya:

  • Bukit Perkasa
  • Pemandian Pancuran 13
  • Pancuran 5
  • Agro Wisata
  • Curug Jedor
  • Curug Kembar
  • Tuk Teyeng
  • Tuk Sengang
  • Tuk Vagina
  • Ruwat Bumi.

Baca juga: Harga Tiket Wisata di Candi Prambanan, Ratu Boko, dan Borobudur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ada 'Strawberry Moon' di Indonesia, Apa Bedanya dengan Purnama Biasa?

Ada "Strawberry Moon" di Indonesia, Apa Bedanya dengan Purnama Biasa?

Tren
Ringan dan Mudah Dilakukan, Ini 6 Manfaat Jalan Kaki yang Perlu Diketahui

Ringan dan Mudah Dilakukan, Ini 6 Manfaat Jalan Kaki yang Perlu Diketahui

Tren
Adakah Batas Maksimal Rawat Inap Peserta BPJS Kesehatan?

Adakah Batas Maksimal Rawat Inap Peserta BPJS Kesehatan?

Tren
Polri Akan Berlakukan Tilang Berbasis Sistem Poin, SIM Bisa Dicabut

Polri Akan Berlakukan Tilang Berbasis Sistem Poin, SIM Bisa Dicabut

Tren
Bolehkah Memotong Kuku di Hari Tasyrik? MUI Ungkap Hukumnya

Bolehkah Memotong Kuku di Hari Tasyrik? MUI Ungkap Hukumnya

Tren
Manfaat 'Torpedo Kambing' bagi Pria, Benarkah Bisa Meningkatkan Gairah Seksual?

Manfaat "Torpedo Kambing" bagi Pria, Benarkah Bisa Meningkatkan Gairah Seksual?

Tren
Benarkah Penggunaan Obat GERD Berlebihan Bisa Memperparah Kondisi? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Benarkah Penggunaan Obat GERD Berlebihan Bisa Memperparah Kondisi? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Tren
Formasi CPNS Pemerintah Pusat 2024 Sudah Diumumkan, Lulusan SMA Bisa Daftar

Formasi CPNS Pemerintah Pusat 2024 Sudah Diumumkan, Lulusan SMA Bisa Daftar

Tren
Kenapa Sapi Kurban Mengamuk sebelum Disembelih? Ini Penjelasan Pakar

Kenapa Sapi Kurban Mengamuk sebelum Disembelih? Ini Penjelasan Pakar

Tren
Pisang dan Jeruk Disebut Tak Dianjurkan Dimakan Malam-malam, Ini Kata Ahli

Pisang dan Jeruk Disebut Tak Dianjurkan Dimakan Malam-malam, Ini Kata Ahli

Tren
Media Asing Soroti Suku Pedalaman Halmahera Keluar Hutan, Temui Pekerja Tambang

Media Asing Soroti Suku Pedalaman Halmahera Keluar Hutan, Temui Pekerja Tambang

Tren
Beberapa Bahaya Buang Darah dan Kotoran Hewan Kurban ke Selokan Umum

Beberapa Bahaya Buang Darah dan Kotoran Hewan Kurban ke Selokan Umum

Tren
Mulai 20 Juni, Berikut Jadwal Pertandingan Copa America 2024

Mulai 20 Juni, Berikut Jadwal Pertandingan Copa America 2024

Tren
Ramai soal Pajero Pelat Merah B 1803 PQH Dipakai Anak Muda di Yogya, Siapa Pemiliknya?

Ramai soal Pajero Pelat Merah B 1803 PQH Dipakai Anak Muda di Yogya, Siapa Pemiliknya?

Tren
Batal Naik, Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024 Dikenakan UKT Tahun Lalu

Batal Naik, Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024 Dikenakan UKT Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com