Adapun lift yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (sisi kiri) dan lift yang berpasangan di sisi kanan tidak difungsikan selama proses penyelidikan.
Baca juga: 5 Fakta Penemuan Mayat Wanita Membusuk di Bandara Kualanamu
Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Publik Indonesia Trubus Rahadiansyah mengatakan, insiden wanita jatuh dari lift Bandara Kualanamu menunjukkan rendahnya keamanan dari lift bandara tersebut.
"Jadi itu konstruksi lift-nya, saya melihat sebenarnya tidak memenuhi standar keamanan," ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (30/4/2023).
Menurut Trubus, seharusnya pintu lift bandara tersebut tidak bisa dibuka dengan mudah.
"Kalau pun bisa dibuka, itu juga ada standar keamanannya," ujarnya.
Trubus mengambil contoh Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang yang sama-sama memiliki dua pintu namun lebih aman karena pintu tertutup rapat.
"Kalau yang (Bandara) Kualanamu ini minim, malah bisa jadi enggak ada karena orang jatuh pun tidak diketahui,"
Di sisi lain, insiden wanita terjatuh dari lift Bandara Kualanamu juga menunjukkan bahwa pihak pengelola bandara lalai.
"Yang harus memberikan pengamanan itu kan pihak pengelola. Kalau ini kan menunjukkan manajemen pengelola yang buruk. Dan itu harus ada tanggung jawab hukum!" tandas Trubus.
Sebelumnya, Head of Corporate Communication Bandara Kualanamu Dedi Al Subur menyatakan menemukan jenazah perempuan di bahwa lift usai mengendus bau busuk.
Diberitakan Kompas.com (28/4/2023), jenazah itu teridentifikasi bernama Asiah Shinta Dewi Hasibuan (43), warga Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumut.
Sinta terekam CCTV menaiki lift pada Senin (24/4/2023) pukul 20.26 WIB.
Dia terlihat panik saat pintu lift tidak terbuka dan tak menyadari bahwa pintu lift di belakangnya sudah terbuka.
Korban sempat menelepon seseorang dan berusaha memencet tombol lift sebelum akhirnya membuka paksa pintu lift.
Setelah pintu terbuka, korban tidak memperhatikan jalan yang ada di depannya sehingga akhirnya terjatuh di lorong kecil lift.
Jasadnya ditemukan tiga hari kemudian, Kamis (27/4/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.