Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Mendadak Orang yang Terlihat Bugar dan Sehat, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 29/04/2023, 11:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seseorang yang terlihat sehat dan bugar bisa saja tiba-tiba mendadak meninggal dunia. Peristiwa tersebut mungkin pernah Anda jumpai pada keluarga, kerabat atau kenalan. 

Terlepas dari usianya, seseorang yang terlihat bugar dan sehat kemudian meninggal tanpa gejala, jelas memicu tanda tanya bagi banyak orang. 

Apa saja faktor yang dapat menyebabkan seseorang yang tampak bugar dan sehat, tetapi tiba-tiba bisa meninggal dunia?

Baca juga: Serangan Jantung: Pengertian, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Pencegahan

Penyebab kematian mendadak

Dikutip dari laman ChannelNewsAsia, Profesor Tan Huay Cheem yang merupakan Konsultan Senior Departemen Kardiologi di National University Heart Centre, Singapura (NUHCS) mengatakan, seringkali kematian mendadak brkaitan dengan penyakit kardiovaskular.

Untuk mereka yang berusia di atas 30 tahun, penyebab kardiovaskular yang paling umum adalah serangan jantung, miokarditis (radang otot jantung), stroke, dan juga diseksi aorta.

Diseksi aorta adalah terjadinya robekan pada lapisan dalam arteri utama tubuh atau aorta.

Sementara itu, mereka yang meninggal secara mendadak pada usia kurang dari 30 tahun, kemungkinan besar mengalami kardiomiopati hipertrofik (penebalan otot jantung yang tidak normal).

Ilustrasi serangan jantung saat olahraga.SHUTTERSTOCK/Jirattawut Domrong Ilustrasi serangan jantung saat olahraga.

Kemungkinan penyebab lainnya adalah anomali koroner kongenital (arteri koroner berada di tempat yang tak seharusnya yang merupakan kelainan sejak lahir), miokarditis atau aritmia (irama jantung abnormal).

"Laki-laki menderita OHCA (out of hospital cardiac arrest) dua kali lipat lebih berisiko dibandingkan perempuan," kata Profesor Tan.

Sementara itu, Kepala Divisi dan Konsultan Senior Bedah Vaskular di Departemen Bedah Jantung, Toraks dan Vaskular di NUHCS, Dr Rajesh Dharmaraj mengatakan, pada beberapa pasien, penyebab kematian mendadak adalah akibat dari pecahnya aneurisma arteri.

Hal ini menurutnya bisa terjadi pada pasien yang memiliki aneurisma besar atau pembengkakan arteri yang tidak normal yang tidak terdiagnosis.

"Dinding arteri menjadi lemah dan membengkak dari waktu ke waktu ke titik di mana dinding tersebut terlepas dan pasien mengalami pendarahan internal. Ini mengakibatkan kematian mendadak bagi beberapa pasien,” katanya.

Ia menambahkan kematian mendadak terkait penyakit jantung seringkali berhubungan dengan aktivitas fisik yang kuat pada kondisi seseorang yang sebenarnya telah memiliki masalah jantung mendasar yang tidak terdiagnosis.

Baca juga: Gejala Serangan Jantung dan Henti Jantung, Kenali Bedanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan | Tapera Ditunda

[POPULER TREN] Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan | Tapera Ditunda

Tren
Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com