Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengusir Kutu dari Bulu Kucing dan Anjing Peliharaan

Kompas.com - 25/04/2023, 21:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilik hewan peliharaan tentu familiar dengan kucing atau anjing yang menggaruk-garuk tubuh mereka.

Salah satu penyebab kucing menggaruk tubuhnya adalah karena ada kutu pada tubuh mereka.

Hewan peliharaan yang berkutu tidak selalu karena jarang dimandikan. Kenyataannya, walau sudah bersih, kucing atau anjing itu masih bisa memiliki kutu di tubuhnya.

Lalu, bagaimana cara mengusir kutu dari kucing dan anjing?

Baca juga: Cara Mengusir Kutu Beras secara Alami


Kutu di rambut hewan peliharaan

Kutu rambut menyebabkan gatal yang tak tertahankan Kutu rambut menyebabkan gatal yang tak tertahankan
Menurut Healthline, keberadaan kutu akan mengganggu kenyamanan hewan peliharaan.

Selain itu, serangga ini juga berpotensi menimbulkan penyakit fatal bagi anjing dan kucing. Berikut penyakit yang mungkin diderita hewan peliharaan akibat kutu rambut:

  • Plak dan tifus akibat bakteri.
  • Alergi pada kulit akibat gigitan kutu.
  • Cacing pita akibat menelan kutu yang terinfeksi.

Dilansir dari NBC News, berikut tanda-tanda hewan tersayang terserang kutu:

1. Rasa gatal berlebihan pada kulit hewan peliharaan.
2. Ada kutu berwarna coklat kemerahan seukuran beras di antara folikel rambut kucing.
3. Ada kotoran kutu berupa butiran hitam kecoklatan di rambut kucing.
4. Kucing dan anjing selalu menggaruk kepala dan telinga.
5. Menjilat bagian bawah tubuh, terutama di antara kaki belakang.
6. Mengunyah atau menggigit diri mereka sendiri.
7. Bulu rontok, terutama di punggung atas, karena garukan dan gatal.
8. Kulit kemerahan.

Baca juga: Cara Mengusir Kucing Liar Tanpa Perlu Menyakitinya

Cara mengusir kutu di kucing dan anjing

Kucing yang digaruk karena gatal digigit kutu.Unsplash Kucing yang digaruk karena gatal digigit kutu.
Berikut cara yang bisa dilakukan untuk membasmi kutu dari bulu hewan peliharaan.

1. Karantina hewan yang terinfeksi

Ideal Home UK menyebut, kucing atau anjing yang terinfeksi kutu rambut sebaiknya dipisahkan dari hewan peliharaan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran kutu.

2. Bersihkan area sekitar hewan peliharaan

Kutu bisa saja berkembang biak di sekitar rumah, terutama dekat tempat yang dilewati peliharaan. Untuk mencegahnya, bersihkan area rumah yang terlihat berdebu dan lembab.

3. Mandikan dengan sampo antikutu

Ilustrasi memandikan kucing. SHUTTERSTOCK/CREATIVE CAT STUDIO Ilustrasi memandikan kucing.
Menurut The Pioneer Woman, hewan peliharaan harus dimandikan dengan sampo khusus. Saat dimandikan, perhatikan area tempat kutu suka berkumpul, seperti di wajah, leher, bawah kaki, sekitar ekor, dan selangkangan.

4. Mandikan hingga bersih

Hewan sebaiknya dimandikan dari area leher untuk mencegah kutu lompat ke kepalanya. Lalu, sabuni hewan hingga 15 menit untuk memastikan semua kutu mati. Bilas dengan air hangat selama beberapa menit.

5. Gunakan sisir kutu

Saat dimandikan, ada sampo yang mengharuskan hewan didiamkan sejenak agar samponya bekerja.

Sambil menunggu, cobalah sikat hewan peliharaan dengan sisir kutu. Sisir ini memiliki gigi kecil dan rapat sehingga dapat mengumpulkan telur dan kutu dewasa. Sisir kutu juga dapat digunakan saat hewan selesai dimandikan.

6. Buat sampo alami

Selain dengan sampo antikutu, gunakan obat alami untuk usir kutu. Caranya, bisa dengan ragi kue, minyak bawang putih, atau dua cangkir daun rosemary yang dicampur dengan air panas.

7. Garam

Ilustrasi kucing tidurFreepik Ilustrasi kucing tidur
Selain itu, taburkan garam di atas permukaan karpet yang disukai hewan peliharaan. Saat anjing atau kucing tidur di situ, kristal garam akan menempel pada kutu dan membunuhnya.

Setelah 2-3 hari, bersihkan area garam untuk mengambil bangkai kutu dari karpet. Ulangi prosesnya.

8. Hal yang harus dihindari

Hindari menggunakan minyak tea tree, cedar, atau citrus karena berpotensi membahayakan hewan peliharaan.

Ikuti petunjuk saat menggunakan obat kimia. Selain itu, rajin cuci tangan sebelum dan sesudah memegang anjing atau kucing.

9. Bawa ke dokter

Medical News Today menyarankan pemilik hewan peliharaan agar membawa anjing atau kucingnya saat mereka menunjukkan gejala yang kurang sehat akibat gigitan kutu.

Berikut gejala berbahaya yang dialami hewan peliharaan akibat digigit kutu:

  • Kulit bengkak, kemerahan, atau iritasi
  • Gejala infeksi, seperti nanah, bengkak, nyeri, atau kemerahan
  • Demam, kelenjar bengkak, atau gejala mirip flu
  • Sulit bernapas atau menelan
  • Bibir atau wajah membengkak
  • Mual atau muntah
  • Peningkatan detak jantung
  • Pusing
  • Hilang kesadaran

Kutu pada anjing atau kucing mampu berkembang biak dan lari dengan cepat. 

Jika dibiarkan, kesehatan pemiliknya juga bisa terganggu. Pemilik hewan peliharaan yang menunjukkan gejala infeksi, sebaiknya segera berobat ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com