KOMPAS.com – Hari raya Idul Fitri merupakan hari besar yang dirayakan seluruh umat Islam di seluruh dunia setelah sebulan penuh berpuasa pada bulan Ramadhan.
Di Indonesia, hari raya Idul Ftri mempunyai sebutan lain yakni Lebaran dengan berbagai macam tradisi di berbagai daerah.
Sejumlah daerah mempunyai tradisi tersendiri untuk merayakan Lebaran yang disesuaikan dengan adat istiadat setempat.
Tradisi ini umumnya merupakan campuran budaya setempat dengan budaya Islam.
Lantas, apa saja tradisi perayaan Lebaran unik di Indonesia?
Baca juga: Kerap Disebut Menjelang Idul Fitri, Apa Itu Hilal?
Dikutip dari Kompas.com (24/5/2022), grebeg Syawal merupakan tradisi yang digelar di Yogyakarta atau Surakarta.
Pada acara tersebut, terdapat gunungan yang dipercaya oleh masyarakat setempat membawa berkah dan ketenteraman.
Di Yogyakarta, gunungan tersebut akan diarak dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gede untuk didoakan.
Sedangkan di Surakarta, gunungan dibawa dari Keraton Kasunanan Surakarta ke Masjid Agung.
Gunungan itu terbuat dari hasil bumi, seperti sayuran. Setelah didoakan, gunungan akan menjadi rebutan masyarakat.
Perang Topat atau perang ketupat merupakan tradisi Lebaran di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tradisi ini dilakukan dengan saling melemparkan ketupat antar peserta tradisi.
Ketupat disimbolkan sebagai alat kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang tinggal berdampingan di Lombok.
Sebelum Perang Topat dimulai, dilakukan doa dan ziarah di Makam Loang Balog di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro.
Baca juga: Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BRI, BSI, BTN, dan Danamon Selama Libur Lebaran 2023
Nyama Selam merupakan tradisi Lebaran yang ada di Bali sebagai bentuk toleransi beragam di pulau tersebut.