Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tradisi Unik Lebaran di Dunia: Membuat Tato Hena hingga Pesta Gula

Kompas.com - 22/04/2023, 08:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri atau Lebaran setelah menjalankan puasa Ramadhan selama sebulan.

Pada tahun ini, Sidang Isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Fitri 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Umat Islam di Indonesia biasanya merayakan Lebaran dengan cara berkunjung ke rumah saudara atau tetangga dan menyantap ketupat atau opor ayam.

Sementara di negara Islam lainnya, Muslim setempat mempunyai tradisi masing-masing untuk merayakan Lebaran. 

Lantas, apa saja tradisi unik Lebaran yang ada di dunia?

Baca juga: Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Surabaya yang Dirayakan Seminggu Setelah Idul Fitri

1. Berkunjung ke Masjid Niujie

Dilansir dari Kompas.com, umat Islam di China merayakan Lebaran dengan cara berkunjung ke masjid terbesar di kota Beijing, yaitu Masjid Niujie.

Masjid tersebut tidak hanya didatangi oleh Muslim setempat tapi juga warga negara asing yang berada di China. 

Dilansir dari CGTN, Masjid Niujie sudah berdiri sejak tahun 996 M. Masjid ini berdiri ketika Dinasti Liao masih berkuasa di daratan China.

Umat Islam di China juga merayakan Lebaran dengan menyantap street food atau makanan jalanan usai menjalankan shalat subuh di Masjid Niujie.

Sepanjang mata memandang pemilik toko memasang spanduk bertuliskan "Selamat Idul Fitri".

Momen Lebaran juga dimanfaatkan oleh Muslim di China untuk berbelanja daging domba, sapi, maupun makanan lainnya.

Baca juga: Grebeg Syawal, Tradisi Lebaran di Keraton Yogyakarta: Sejarah, Jumlah Gunungan, dan Pelaksanaan

2. Pesta gula Seker Bayrami

Lebaran dirayakan dengan cara yang berbeda oleh Muslim di Turkiye dengan menggelar pesta gula atau Seker Baryami.

Seker Bayrami akan digelar selama 3 hari setelah Ramadhan berakhir dengan cara memilih permen dan tradisi ini digelar di Istanbul, Turkiye.

Anak-anak biasanya berkeliling ke rumah-rumah untuk meminta permen dan berharap orang merasakan tradisi ini dengan bahagia.

Kata "Bayrami" merupakan istilah dalam bahasa Turkiye untuk liburan yang dirayakan secara nasional, baik resmi maupun keagamaan.

Muslim setempat juga menyebut tradisi itu sebagai Ramazan Bayram (Pesta Ramadhan) yang mengambil nama dari bulan Ramadhan dan Seker Bayrami.

Ketika Seker Bayrami digelar, sekolah akan diliburkan dan masyarakat rehat dari aktivitas mereka sehari-hari.

Lebaran juga dimaknai dengan membersihkan rumah, membeli makanan manis seperti cokelat dan permen, dan menyiapkan kue tradisional, seperti Baklava.

Di sisi lain, umat Muslim di Turkiye akan mengenakan pakaian supaya mereka terlihat gagah, yaitu Bayramlik dan berkunjung ke rumah orang yang lebih tua.

Baca juga: Siswa, Ini 7 Tradisi Lebaran yang Biasa Dilakukan Masyarakat Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com