Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Matahari di Malaysia Berwarna Merah, Fenomena Apa Itu?

Kompas.com - 16/04/2023, 10:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena Matahari yang disebut terlihat berwarna lebih merah di langit Malaysia, ramai di media sosial, Rabu (12/4/2023).

Gambar Matahari yang berwarna merah tersebut salah satunya dibagikan oleh akun TikTok @qushchaie.

"Merah betul matahari hari ni 12/4/23 ," kata akun tersebut.

@qushchaie Merah betul matahari hari ni 12/4/23 #fyp? #beranda #foryou #xyzbca #gorgon #2023 #trending ? Horror atmosphere piano & SE. - Kohrogi

Akun lain yang membagikan video tersebut adalah akun TikTok @own3036, dan akun TikTok @mohd_tarmizi_

Konfirmasi Kompas.com

Kompas.com mengkonfirmasi hal itu kepada Polan, warga Malaysia pemilik akun @qushchaie. Dia menjelaskan video rekaman matahari terlihat berwarna merah tersebut adalah video yang ia ambil sendiri.

Video tersebut diambil pada Rabu (12/4/2023) sekitar pukul 19.00 waktu setempat, saat hari menjelang Maghrib.

"Terjadi di Negeri Sembilan, Malaysia," ujar Polan kepada Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).

Dia juga memastikan, warna merah saat Matahari tersebut difoto bukan hasil editan. 

Lantas, fenomena apa itu, dan mengapa Matahari terlihat merah pada 12 April 2023?

Penjelasan ahli

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, fenomena Matahari yang tampak berwarna merah merupakan hal biasa.

Fenomena tersebut dapat terjadi saat kondisi cuaca cukup cerah. Sementara saat cuaca berawan akan jarang melihat fenomena tersebut terutama di musim hujan.

Selain itu, fenomena terlihatnya Matahari berwarna lebih merah juga bisa dipengaruhi polusi di wilayah tersebut.

"Polusi udara akan mempengaruhi seberapa merah rona matahari tersebut. Semakin besar polusi udara, rona merah semakin memudar bahkan cenderung kecoklatan," ujar Andi kepada Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).

Spektrum cahaya

Andi juga menjelaskan, bagaimana warna Matahari terlihat dipengaruhi oleh fenomena atmosferik yakni pembiasan rayleigh dan mye.

Pembiasan rayleigh menurutnya terjadi pada lapisan atmosfer dan dipengaruhi oleh panjang lintasan yang dilalui partikel pembias di atmostfer Bumi.

Semakin pendek lintasan yang ditempuh, sinar Matahari akan dibiaskan ke panjang gelombang yang lebih pendek yaitu spektrum biru.

Karena itulah saat siang hari dalam kondisi cerah, langit akan terlihat berwarna biru karena spektrum biru diloloskan sementara spektrum merah ataupun gelombang lain disebarkan.

Sementara jika Matahari terbit dan terbenam, lintasan yang dilalui partikel lebih panjang sehingga yang diloloskan spektrum merah, dan biru disebarkan.

"Dengan demikian Matahari terlihat tampak kemerahan begitupun dengan langit senja," ujarnya.

Untuk pembiasan Mye menurutnya hanya terjadi pada partikel pembias berupa awan.

Awan saat siang hari, bagian yang terkena Matahari langsung akan dihamburkan ke segala arah sehingga terlihat putih.

Sedangkan awan yang terhalangi dari sinar Matahari akan menyerap sinar Matahari sehingga berwarna hitam.

"Saat Matahari terbenam atau terbit awan yang terlihat jadi merah atau jingga karena adanya kombinasi dari pembiasan Mye dan Rayleigh," ujarnya.

Baca juga: Ramai soal Fenomena Bulan Bercincin Disebut dengan Halo Bulan, Ini Penjelasan BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com