Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sebut Indonesia Dapat Sanksi 'Kartu Kuning' dari FIFA, Apa Itu?

Kompas.com - 07/04/2023, 13:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa Indonesia mendapatkan 'kartu kuning' dari FIFA terkait pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," kata Erick, dilansir dari Kompas.com Kamis (6/4/2023).

Erick mengaku bersyukur dengan pemberian sanksi itu. Sebab, sanksi tersebut termasuk ringan dan tidak mengucilkan Indonesia dari sepak bola dunia.

Lantas, apa sanksi 'kartu kuning' yang disebutkan oleh Erick Thohir?

Baca juga: Pengamat Beberkan Faktor Indonesia Dicoret Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Penolakan Israel, Anggap Remeh FIFA

Sanksi administratif

Masih dari sumber yang sama, Erick Thohir menjelaskan bahwa sanksi 'kartu kuning' itu berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi dan menjelaskan cetak biru sepak bola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI," kata Erick Thohir.

Dilansir dari laman FIFA, dana FIFA Forward merupakan dana yang diberikan untuk pengembangan sepak bola di tiap sosiasi anggota FIFA.

Sebanyak 211 asosiasi anggota dari enam koferserasi (UEFA, CONMEBOL, AFC, CAF, CONCACAF, dan OFC) akan mendapatkan bantuan dana dari program FIFA Forward 3.0 yang berlangsung hingga 2026.

Adapun program FIFA Forward 3.0 ini diluncurkan pada Januari 2023.

Dengan diberikannya sanksi 'kartu kuning' ini membuat sepak bola Indonesia dipastikan masih bisa berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini.

Baca juga: Berakhir Sia-sia, Ini Kronologi Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 hingga Resmi Dicoret

Pembelajaran bagi sepak bola Indonesia

Erick mengatakan, pemberian sanksi pembekuan dana adminstrasi oleh FIFA merupakan bentuk pembelajaran bagi sepak bola Indonesia.

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi  sepak bola bersama FIFA," ungkapnya

Sementara itu, pengamat sepak bola tanah air, Weshley Hutagalung berpendapat bahwa sanksi dari FIFA itu menunjukkan pentingnya komunikasi antara badan tertinggi sepak bola dunia.

"Yang perlu ditindaklanjuti setelah FIFA ‘memberikan kartu kuning’ adalah kita jangan menyia-nyiakan kesempatan ini," tuturnya, dilansir dari Kompas.com Jumat (7/4/2023).

Menurutnya Indonesia harus bisa menjaga kepercayaan yang telah diberikan FIFA.

"Ini merupakan kesempatan kedua untuk membuktian kepada dunia semua yang terjadi kemarin pasti punya alasan yang sangat vital bagi negara kita," tandas dia.

Baca juga: Dilema Kedatangan Timnas Israel di Indonesia, antara Komitmen Bangsa atau Sanksi FIFA

(Kompas.com/Ahmad Zilky, Farahdilla Puspa | Editor: Eris Eka Jaya, Firzie A. Idris).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com