Esofagus barrett adalah salah satu komplikasi serius dari GERD. Kondisi tersebut terkait dengan peningkatan risiko terkena kanker kerongkongan.
Genetika mungkin memainkan peran yang sangat penting dalam menghadirkan kondisi esofagus barrett.
Dalam sebuah studi diketahui bahwa varian gen spesifik pada kromosom 6 dan 16 dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi pada esofagus barrett.
Studi tersebut menemukan gen penyandi protein yang paling dekat dengan varian ini adalah FOXF1, yang mana terhubung dengan perkembangan dan struktur kerongkongan.
Baca juga: Tips Mencegah Asam Lambung dengan Yoga
Sebuah studi pada 2013 juga melaporkan adanya hubungan antara FOXF1, esofagus barrett, dan kanker kerongkongan.
Sejalan dengan itu, pada penelitian tahun 2016, diketahui. ada tumpang tindih genetik yang signifikan di antara GERD, esofagus barrett, dan kanker kerongkongan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa GERD memiliki dasar genetik, dan mereka berhipotesis bahwa ketiga penyakit tersebut terkait dengan lokus gen yang sama.
Baca juga: Pentingnya Menurunkan Berat Badan bagi Penderita Asam Lambung
Dalam penelitian lainnya, diketahui ada hubungan antara genetika dengan penyakit asam lambung dan GERD.
Salah satunya adalah sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Gastroenterology.
Penelitian tersebut menemukan bahwa polimorfisme spesifik (variasi DNA), yang disebut GNB3 C825T, terdapat pada semua 363 pasien GERD yang diteliti.
Dan polimorfisme tidak ditemukan dalam populasi kontrol yang sehat dalam penelitian ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.