Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal KRL Kembali ke Zaman Dulu Saat Penumpang Bergelantungan, Mungkinkah Terjadi?

Kompas.com - 06/04/2023, 06:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Menunggu keputusan akhir dari LBP," kata akademisi Unika Soegijapranata itu, kepada Kompas.com, Rabu.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait rencana impor KRL bekas dari Jepang saat ini telah diterima Kemenko Marves.

Nantinya, tindak lanjut hasil audit tersebut akan kembali dirapatkan oleh Luhut selaku Menko Marves.

Menurut Djoko, keputusan tersebut akan sangat menentukan apakah kondisi KRL terutama di wilayah Jabodetabek semakin sesak atau tidak.

Apabila ternyata tidak impor, lanjut dia, terdapat tiga pilihan berisiko terkait KRL. Pertama, tetap beroperasi dengan risiko keselamatan.

Kedua, tidak dioperasikan dengan risiko penumpang terlantar. Ketiga, retrofit atau modifikasi teknologi dan fitur, tetapi tidak semua kereta bisa dilakukan.

"Tidak ada yang tepat, semua berisiko," terang Djoko.

Dia menambahkan, sebagai masa transisi, pilihan terbaik saat ini adalah mengimpor KRL.

"Masa transisi 2023 dan 2024, KRL impor. Tahun 2025 buatan PT INKA," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com