Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kucing Anggora Tuli? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 28/03/2023, 10:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Kucing Anggora adalah ras alami yang berasal dari Turki sekitar abad ke-15, dengan ciri khas memiliki bulu putih indah.

Kucing Anggora memiliki bulu yang halus berkat hasil mutasi spontan atau adaptasi evolusioner terhadap iklim bersalju yang keras di Ankara (sebelumnya bernama Anggora).

Kucing Anggora diakui oleh Cat Fanciers' Association pada 1968, khusus untuk Anggora putih. Barulah menyusul pengakuan untuk jenis Anggora berwarna pada tahun 1978.

Baca juga: Mengenal Kucing Anggora: Karakteristik dan Cara Perawatannya

Anggora Turki umumnya adalah jenis kucing yang sehat tanpa masalah khusus. Namun, ada pengecualian untuk kucing Anggora putih yang disebut cenderung tuli. Benarkah demikian?

Apakah kucing Anggora tuli?

Dilansir dari Daily Paws, tuli adalah salah satu kondisi yang dialami oleh ras Anggora Turki dan kondisi tersebut tidak memengaruhi kualitas hidup mereka.

Kucing Anggora tuli dapat hidup dengan normal dan sehat, namun mereka mungkin bersuara lebih keras dari yang lain.

Hal itu karena mereka tidak dapat mendengar suara mereka sendiri dan tidak dapat mengatur volume suaranya.

Bahkan sejak waktu yang lama hingga abad ke-19, semua kucing Anggora dianggap tuli.

Baca juga: 4 Jenis Kucing Lynx, Hewan Pemburu yang Terancam Punah

Kucing putih cenderung tuli

apakah kucing Anggora tuli?iStockphoto/Instants apakah kucing Anggora tuli?

Diketahui ada hubungan antara gen bulu putih dan mata biru dengan masalah pendengaran pada ras kucing Anggora.

Kucing Anggora putih dengan mata biru memiliki kemungkinan untuk mengalami risiko tuli yang lebih tinggi dari rata-rata ras lain.

Sejalan dengan itu, dilansir dari Louisiana State University, sangat sedikit informasi yang tersedia terkait kondisi tuli di berbagai ras kucing.

Kondisi tuli dapat diakibatkan oleh efek gen dominan putih (W). Kucing yang membawa gen W tidak selalu berwarna putih pekat.

Sebagian dari mereka sering kali memiliki bintik-bintik berwarna di kepalanya yang mungkin hilang seiring bertambahnya usia.

Kucing putih homozigot tidak memiliki cacat visual atau reproduksi, tetapi mereka lebih rentan terhadap kondisi iris mata berwarna biru dan tuli.

Diketahui, kucing berbulu panjang memiliki prevalensi mata biru dan tuli yang lebih tinggi daripada kucing berbulu pendek.

Baca juga: Mengenal Ras Kucing Siam, Karakteristik dan Cara Perawatannya

Ras kucing yang berisiko tuli

Selain Anggora Turki, berikut beberapa ras kucing murni yang membawa gen pigmen bulu putih (W) dan berisiko mengalami kondisi tuli kongenital:

  • Anggora Turki putih
  • Scottish Fold putih
  • Kucing European putih
  • Foreign putih
  • Norwegian Forest
  • Kucing Ragdoll
  • kucing Siberian
  • American Wirehair putih
  • Cornish Rex putih
  • American Shorthair putih
  • Devon Rex putih
  • British Shorthair putih
  • Kucing Manx putih
  • Exotic Shorthair putih
  • Kucing Persia putih
  • Oriental Shorthair putih
  • Oriental Longhair putih
  • Maine Coon putih

Baca juga: Mengenal Kucing Himalaya: Karakteristik dan Cara Perawatannya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kucing Emas (Catopuma temminckii)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com