Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Stroke Berdasarkan Usia Penderita, dari Bayi hingga Lansia

Kompas.com - 25/03/2023, 18:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stroke seringnya dianggap hanya bisa menyerang orang dewasa atau lansia. Kenyataannya, semua orang dari rentang usia berapapun bisa terkena stroke.

Dilansir dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi saat suplai darah ke bagian otak terputus. Akibatnya, sel otak akan mati karena tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang disalurkan darah.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan cedera otak, kecacatan, dan kemungkinan kematian.

Menurut Stamford Health, orang berusia di atas 65 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Namun, penelitian terbaru membuktikan ada peningkatan jumlah pasien stroke dari kalangan remaja dan orang dewasa daripada lansia.

Masalahnya, orang-orang berusia muda tidak sadar dirinya terkena stroke. Ini karena mereka tidak paham gejala penyakit ini maupun tidak mengira akan terkena stroke.

Padahal, pasien stroke butuh penanganan sesegera mungkin agar bisa mengurangi risiko kerusakan lebih parah di otak. Jika terlambat menyadarinya, maka nyawa akan terancam.

Untuk mencegah hal tersebut, berikut gejala-gejala yang akan dirasakan penderita stroke berdasarkan usianya.

Baca juga: 6 Kondisi Lingkungan yang Meningkatkan Risiko Stroke, Apa Saja?


Gejala stroke pada bayi (stroke perinatal)

Ilustrasi bayi menangisShutterstock/antoniodiaz Ilustrasi bayi menangis
Dilansir dari Healthline, stroke perinatal dapat muncul sekitar waktu kelahiran bayi. Kondisi ini dapat terjadi sebelum ibu melahirkan dan dalam 28 hari pertama setelah bayi lahir.

Sebagian besar stroke perinatal adalah iskemik. Kondisi ini disebabkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah secara tiba-tiba dari otak bayi, akibatnya suplai darah ke otak terganggu.

Dikutip dari Rumah Sakit Anak di Boston, gejala yang paling umum dari stroke pada bayi adalah kejang yang sering terjadi sejak hari pertama lahir.

Gejala umum dari stroke ini meliputi:

  • Rasa kantuk yang ekstrem dan kelesuan (hipotonia)
  • Merasa lemah pada satu sisi tubuh (hemiparesis)
  • Kesulitan makan
  • Apnea (periode di mana pernapasan berhenti sementara)
  • Gangguan neurologis
  • Kejang
  • Gerakan berulang
  • Berhenti bernapas
  • Penurunan gerakan, terutama di satu sisi
  • Lebih suka memakai satu tangan daripada tangan lainnya

Sayangnya, banyak bayi yang tidak menunjukkan gejala stroke dengan jelas sampai mereka lebih dewasa.

Keterlambatan bicara, kesulitan keseimbangan, dan kebiasaan hanya menggunakan satu bagian tubuh bisa menjadi tanda bahwa seorang anak mengalami stroke saat baru lahir.

Baca juga: 8 Makanan dan Minuman yang Bisa Menyebabkan Stroke, Batasi Pengonsumsiannya

Gejala stroke pada anak

Ilustrasi bayi menangis gara-gara sakit.Unsplash Ilustrasi bayi menangis gara-gara sakit.
Stroke yang terjadi pada orang usia 28 hari hingga 18 tahun dianggap sebagai stroke masa kanak-kanak.

Anak laki-laki di bawah usia 5 tahun paling berisiko terkena gangguan ini.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com