Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai dan Daging Sapi Melonjak Saat Ramadhan, Apa Solusi Pemerintah?

Kompas.com - 24/03/2023, 17:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga bahan pokok seperti cabai dan daging sapi mengalami kenaikan di beberapa wilayah Indonesia pada awal Ramadhan 1444 Hijriah.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga daging nasional saat ini mencapai Rp 136.000.

Harga ini per wilayah bervariasi antara Rp 115.000 hingga tertinggi Rp 160.000 di Kalimantan Utara. Sementara harga acuan daging sebesar Rp 140.000.

Harga rata-rata bawang merah sebesar Rp 36.000 per kilogram. Wilayah Sumatra Barat memiliki harga termurah Rp 20.000 sementara termahal di Papua seharga Rp 57.000. Harga acuan bawang merah yaitu Rp 36.000-Rp 41.000.

Sedangkan harga bawang putih rata-rata sebesar Rp 32.000 per kilogram. Provinsi Kepulauan Riau memiliki harga termurah Rp 27.000 dan paling mahal di Papua Barat Rp 45.000. Harga acuan bawang putih, yaitu Rp 35.000.

Adapun harga cabai merah keriting di Kalimantan Utara mencapai Rp 70.000 per kilogram dari harga acuan nasional sebesar Rp 37.000-Rp 55.000.

Lalu, bagaimana strategi pemerintah untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok di Indonesia selama Ramadhan 2023?

Baca juga: Harga Beras Masih Tinggi, Apa yang Terjadi?


Tanggapan Kemendag

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan Muhri menyatakan, kenaikan harga menjelang puasa dan lebaran di bulan Ramadhan terjadi seiring dengan kenaikan permintaan.

"Berdasarkan pantauan kami, harga rata-rata daging sapi secara nasional masih di bawah harga acuan yang ditetapkan pemerintah," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan daging ke masyarakat dengan jumlah yang cukup dan harga terjangkau.

Upaya yang dilakukan antara lain melalui penambahan pasokan daging dari luar negeri. Pihaknya akan melakukan upaya-upaya percepatan pemasukan dan distribusi daging impor secara intensif untuk menekan harga daging di pasar.

"Di samping itu, kami juga berkoordinasi dengan Bapanas untuk mengidentifikasi ketersediaan sapi siap potong di dalam negeri," lanjutnya.

Baca juga: Sudah Panen Raya dan Impor, Mengapa Harga Beras Tetap Melambung?

Langkah Bapanas

Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan bahwa kenaikan harga selama Ramadhan ini bukanlah kali pertama terjadi.

"Di bulan Ramadhan dari 2020, 2021, 2022 pasti terjadi kenaikan harga karena kebutuhan meningkat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Terkait harga daging yang mencapai Rp 160.000, Ketut menyatakan bahwa pemerintah melalui Bulog memutuskan akan mengimpor daging kerbau untuk menjaga kestabilan harga di Indonesia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com