Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul "Ngabuburit", Tradisi Saat Bulan Ramadhan

Kompas.com - 24/03/2023, 14:20 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comNgabuburit seperti sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia saat bulan Ramadhan.

Ngabuburit dilakukan dengan berbagai kegiatan sembari menunggu waktu buka puasa.

Kegiatan yang dilakukan di antaranya membaca Al Quran di masjid, berburu takjil, sekedar jalan-jalan sore, atau berkunjung ke tempat wisata.

Lalu, dari mana asal-usul ngabuburit?

Baca juga: 5 Hal yang Menggugurkan Pahala Puasa, Apa Saja?

Asal-usul ngabuburit

Sebagian orang mungkin belum mengetahui bahwa istilah ngabuburit berasal dari bahasa Sunda.

Dosen Sastra Sunda Universitas Padjajaran (Unpad), Gugun Gunardi menjelaskan, ngabuburit berasal dari kalimat “ngalantung ngadagan burit”.

“Bermakna bersantai sambil menunggu waktu sore,” ucap Gugun kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Ngabuburit juga bisa berasal dari kata burit yang berarti sore. Dalam hal ini, ditambahkan awalan "nga" menjadi kata kerja, serta "bu" sebagai repetisi pada bahasa Sunda.

Adapun Kamus Sunda-Indonesia yang diterbitkan Kemendikbud (saat itu bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) pada 1985 mencatat kata "burit" mempunyai makna "senja".

Sedangkan kata "ngabuburit" berarti "jalan-jalan menunggu waktu sore, biasanya pada bulan puasa".

Baca juga: Menelan Ludah dan Dahak Apakah Membatalkan Puasa?

Awal kemunculan istilah ngabuburit

Menurut Gugun, istilah ngabuburit sudah ada sebelum 1960-an, saat dirinya masih kecil.

Biasanya, anak-anak pada saat itu mengisi ngabuburit dengan membaca dan belajar menulis Al Quran.

“Dan diharapkan menjelang Idul Fitri, anak-anak sudah tamat membaca Al Quran,” tuturnya.

Selain itu, Gugun mengatakan anak-anak juga bermain sorodot gaplok atau permainan menampar batu.

“Itu pun kalau tidak ada tugas dari ustaz,” ucap Gugun.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com