Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: VOC Didirikan

Kompas.com - 20/03/2023, 08:45 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Diketahui, VOC paling gencar melakukan monopoli perdagangan di Maluku.

2. Hak ekstirpasi

Merupakan hak untuk menebang atau memusnahkan tanaman rempah-rempah saat hasil hasil produksinya melebih ketentuan.

Tujuan utamanya adalah untuk mencegah harga rempah-rempah merosot di pasaran.

3. Verplichte Leverantie

Merupakan kebijakan VOC yang mengharuskan rakyat untuk menyerahkan hasil buminya kepada VOC dengan harga yang sudah ditentukan.

Selain itu, kebijakan ini juga tidak memperbolehkan rakyat untuk menjual hasil buminya ke pihak lain.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penyerahan Kedaulatan Belanda kepada Indonesia

4. Contingenten

Merupakan kewajiban rakyat untuk membayar pajak sewa tanah sesuai dengan harga yang ditentukan VOC.

Pembayaran pajak ini menggunakan hasil bumi dan tanpa sistem ganti rugi.

5. Hak Octroi

VOC membuat dan menerapkan hak octroi atau hak istimewa yang merugikan rakyat.

Berikut merupakan isi dari hak octroi VOC:

  • Melakukan monopoli perdagangan di sekitar wilayah Tanjung Harapan hingga Selat Magelhaens, termasuk wilayah Kepulauan Nusantara.
  • Membentuk Angkatan perangnya sendiri.
  • Melakukan peperangan.
  • Mengadakan perjanjian dengan raja-raja di Nusantara.
  • Memiliki hal untuk memilih serta mengangkat pegawainya sendiri.
  • Memiliki hak untuk memerintah di negara jajahan.

Baca juga: Sejarah Tempe, Makanan Kaya Protein yang Lahir dari Era Tanam Paksa

6. Peraturan ketentuan areal tanam dan jenis rempah

VOC mempunyai hak untuk mementukan area lahan yang bisa digunakan untuk menanam rempah-rempah.

Selain itu, VOC juga berhak untuk menentukan tanaman rempah apa saja yang boleh ditanam oleh rakyat.

7. Pelayaran Hongi

Merupakan kebijakan VOC untuk mengawasi tindakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku serta menghukum pelanggarnya.

Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk mencegah penyelundupan hasil bumi ke pihak lain selain VOC.

Pelayaran ini dilakukan dengan menggunakan perahu kora-kora atau perahu perang saat itu.

8. Preangerstelsel

Merupakan kebijakan yang memaksa dan mewajibkan rakyat untuk menanam kopi dan memberikan hasilnya ke VOC.

Kebijakan yang juga dikenal dengan sistem tanam paksa kopi diberlakukan di wilayah Parahyangan.

Baca juga: Citayam, Desa di Kabupaten Bogor yang Tersohor sejak Zaman Kolonial Belanda

(Sumber: Kompas.com/ Nibras Nada Nailufar, Vanya Karunia Mulia Putri I Editor: Nibras Nada Nailufar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KJP Plus Cair Juni 2024, Berikut Syarat, Besaran, dan Cara Mengeceknya

KJP Plus Cair Juni 2024, Berikut Syarat, Besaran, dan Cara Mengeceknya

Tren
Picu Rasa Gatal, Mengapa Daun Jelatang Justru Ampuh Atasi Pegal?

Picu Rasa Gatal, Mengapa Daun Jelatang Justru Ampuh Atasi Pegal?

Tren
Mengenal Imunisasi dan Manfaatnya, Apa Bedanya dengan Vaksinasi?

Mengenal Imunisasi dan Manfaatnya, Apa Bedanya dengan Vaksinasi?

Tren
Matahari Disebut Capai Puncak Aktivitasnya dalam Siklus 11 Tahun, Apa Dampaknya bagi Bumi?

Matahari Disebut Capai Puncak Aktivitasnya dalam Siklus 11 Tahun, Apa Dampaknya bagi Bumi?

Tren
Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Lolos Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Lolos Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Cuka Apel Bermanfaat untuk Apa Saja? Ini 4 Daftar Khasiatnya

Cuka Apel Bermanfaat untuk Apa Saja? Ini 4 Daftar Khasiatnya

Tren
Bumi Terima Sinyal Misterius dari Jarak Hampir 16.000 Tahun Cahaya, Berasal dari Mana?

Bumi Terima Sinyal Misterius dari Jarak Hampir 16.000 Tahun Cahaya, Berasal dari Mana?

Tren
6 Manfaat Jalan Kaki di Walking Pad, Apa Saja?

6 Manfaat Jalan Kaki di Walking Pad, Apa Saja?

Tren
Siswi SMK di Bandung Dirundung 3 Tahun, Depresi, dan Meninggal Dunia

Siswi SMK di Bandung Dirundung 3 Tahun, Depresi, dan Meninggal Dunia

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Tren
Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Coklat jika Disimpan Terlalu Lama

Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Coklat jika Disimpan Terlalu Lama

Tren
Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com