Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Pelajar SMA Ditangkap karena Narkoba, Beli Barang di Media Sosial

Kompas.com - 18/03/2023, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satuan Reserse Narkoba Polres Cimahi mengamankan 38 orang termasuk 17 pelajar SMA usai mereka terbukti mengonsumsi narkoba

Diketahui, jenis narkotika yang dikonsumsi adalah tembakau sintetis dan belasan pelajar tersebut mayoritas berasal dari SMA yang sama. 

Polres Cimahi mengamankan 17 pelajar SMA di lokasi yang berbeda-beda dan didapati fakta bahwa mereka masih di bawah umur.

Berikut beberapa fakta penangkapan 17 pelajar SMA karena mereka mengonsumsi tembakau sintetis.

Baca juga: Ammar Zoni Diduga Beli Narkotika Jenis Sabu dari Kampung Boncos

Laporan masyarakat

Dilansir dari TribunJabar, penangkapan 17 pelajar SMA bermula dari laporan masyarakat soal narkotika yang beredar di Kecamatan Lembang, Bandung Barat.

"Dari informasi itu, kami selidiki dan kami lakukan profiling siapa oknum pelajar itu. Hingga akhirnya kami dapatkan pelajar di salah satu sekolah," ujar Kasatnarkoba Polres Cimahi AKP Kusmawan.

Selanjutnya, Polres Lembang menangkap belasan pelajar pada Senin (13/3/2023) di lokasi yang berbeda-beda. Polres Cimahi juga menemukan fakta bahwa ada pihak lain yang turut mengedarkan dan mengonsumsi tembakau sintetis.

Setelah menangkap 17 pelajar SMA, Polres Cimahi lalu memanggil orangtua masing-masing pelajar termasuk pihak sekolah.

Baca juga: Artis Ammar Zoni Ditetapkan sebagai Tersangka Penyalahgunaan Narkotika

Mendapat tembakau sintetis dari media sosial

Dari penelurusan Polres Cimahi didapati bahwa bahwa 17 pelajar SMA mendapatkan tembakau sintetis dari media sosial.

Puluhan pelajar tersebut juga telah menjalani tes urine yang hasilnya positif dan pemeriksaan yang sudah tercatat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Kusmawan mengatakan, 17 pelajar SMA yang ditangkap berstatus sebagai pelajar aktif dan jenis narkotika yang dikonsumsi adalah campuran.

Narkotika tersebut adalah campuran dari tembakau yang diracik dengan campuran kimia.

Baca juga: Bersihkan Pekarangan Lapas, Napi Kasus Narkotika Tewas Tersetrum

17 pelajar SMA masih di bawah umur

Di balik penangkapan 17 pelajar SMA akibat mengonsumsi tembakau sintetis, Kusmawan membeberkan bahwa mereka masih di bawah umur.

"Dari kasus itu ada tiga linting (tembakau sintetis) barang bukti, tapi 17 siswa itu kategorinya penyalahguna semuanya," ujarnya dikutip dari Antara.

Mengetahui 17 penyalahguna tembakau sintetis masih di baah umur, Polres Cimahi segera berkoordinasi dengan orangtua masing-masing pelajar.

Sebanyak 17 pelajar SMA yang diciduk juga dirujuk untuk direhabilitasi dan pihak sekolah telah diberi tahu perihal rencana ini.

"Itu siswa ada yang kelas XI dan kelas XII SMA, enggak semuanya dari sekolah yang sama," ujar Kusmawan.

"Jadi dari 38 itu, 17 pelajar (SMA), dan sisanya pengangguran dan sipil biasa. Semuanya laki-laki," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Tren
Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Tren
Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Tren
Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Tren
5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

Tren
5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

Tren
5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Tren
Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com