Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Panen Raya dan Impor, Mengapa Harga Beras Tetap Melambung?

Kompas.com - 17/03/2023, 08:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Jadi saling melengkapi, kalau menyerahkan ke mekanisme pasar konyol namanya," ujarnya.

Baca juga: Viral Video Bikin Lulur dari Kunyit, Kopi, dan Beras, Amankah?

Persoalan klasik

Sementara itu, ekonom Universitas Gadjah Mada Eddy Junarsin menilai, tingginya harga beras kali ini merupakan masalah klasik, yakni supply and demand.

Menurutnya, rantai pasokan beras saat ini tidak dikelola dengan baik, khususnya beras lokal.

"Waktu panen kan tidak semua daerah merata, ada daerah yang supply berlebihan, tapi ada yang kurang. Secara nyata dan logis berarti supply chain tidak optimal," kata Eddy, saat dihubungi secara terpisah, Kamis.

Untuk itu, Bulog dalam hal ini perlu memperbaiki supply chain dengan menyerap beras petani secara maksimal dan menyebarkannya ke daerah yang lebih membutuhkan.

Persoalan lainnya adalah makelar di balik perdagangan beras.

"Jadi pihak-pihak perantara itu membuat harga naik. Jadi tidak langsung disalurkan melalui Bulog, tapi perantara perdagangan," katanya lagi.

Baca juga: Jangan Dibuang, Air Cucian Beras Bisa untuk Suburkan Tanaman

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Polemik Beras Impor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com