Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Merapi Disertai Hujan Abu Vulkanik, Bahayakah untuk Tanaman?

Kompas.com - 13/03/2023, 08:49 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023) dan Minggu (12/3/2023) pagi.

Kondisi ini menyebabkan hujan abu di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang, Kota Magelang, dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Hujan abu juga menutupi jalan dan tanaman yang berada di daerah tersebut.

Baca juga: Erupsi Merapi dan Daerah Potensi Bahaya Awan Panas dan Guguran Lava

Lantas, apakah abu vulkanik berbahaya bagi tanaman?


Baca juga: Tidak Hanya Menyuburkan Tanah, Abu Vulkanik Bisa Juga untuk Skincare

Abu vulkanik seperti pupuk

Peneliti bidang botani fitokimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Andria Agusta mengatakan, abu vulkanik yang memiliki suhu tinggi dapat membahayakan tanaman, bahkan membuat tanaman mati.

Kendati demikian, abu vulkanik yang sudah dingin malah akan bermanfaat bagi tanaman, layaknya pupuk.

"Abu vulkanik banyak mengandung mineral. Bermanfaat bagi tumbuhan seperti pupuk," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/3/2023). 

Baca juga: Tidak Hanya Menyuburkan Tanah, Abu Vulkanik Bisa Juga untuk Skincare

Manfaat dan kandungan abu vulkanik

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY mengalami erupsi pada Sabtu 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB. Hujan abu vulkanik menyelimuti sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Abu vulkanik ini memiliki banyak bahaya untuk kesehatan.BPPTKG Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY mengalami erupsi pada Sabtu 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB. Hujan abu vulkanik menyelimuti sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Abu vulkanik ini memiliki banyak bahaya untuk kesehatan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Iskandar, pengajar di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Ia menegaskan jika abu vulkanik tidak berbahaya dan justru memiliki manfaat bagi tanaman.

"Abu vulkanik itu isinya berbagai macam unsur hara yang dapat menyuburkan tanah," ujarnya, terpisah, Minggu (12/3/2023).

Menurutnya, semakin halus ukuran abu vulkanik, semakin cepat pula unsur hara itu terlepas dari abu dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Iskandar menjelaskan, unsur hara antara lain berupa kalium, kalsium, dan magnesium terkandung di dalam berbagai mineral yang ada di abu vulkanik.

Unsur tersebut menyuburkan tanah sehingga sangat baik untuk tanaman.

"Tanaman juga memerlukan belerang, meskipun jumlahnya tidak banyak," lanjutnya.

Baca juga: Update Aktivitas dan Potensi Bahaya Gunung Merapi, Muntahkan Awan Panas Guguran 6 Kali

Abu vulkanik menyuburkan tanaman

Saat ditanya mengenai bahaya panas abu vulkanik bagi tanaman, Iskandar menegaskan kalau hal tersebut bukanlah suatu masalah.

"Panas itu kan sesaat saja. Beberapa saat setelah abu vulkanik turun, panas itu akan hilang. Belum lagi jika terkena air hujan maka abu vulkanik akan langsung dingin," papar dia.

Kendati demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan abu vulkanik bisa mematikan tanaman.

"Saat ini, bisa saja abu vulkanik mematikan tanaman karena daun tertutup abu sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis," jelasnya.

Baca juga: LINK Live Streaming Erupsi Gunung Merapi Hari Ini

Walaupun begitu, menurutnya, hal ini terjadi dalam jangka waktu pendek. Untuk jangka panjang, abu vulkanik justru akan menyuburkan tanah.

Iskandar menambahkan, tidak setiap tanaman akan mati akibat sulit berfotosintesis karena abu vulkanik.

Kondisi tersebut tetap tergantung sensitivitas tanaman terhadap panas dan proses fotosintesis yang dilakukan.

Ia menyarankan agar pemilik lahan yang terkena abu vulkanik untuk menyiram saja abu di tanamannya. Hal ini akan membuat abu vulkanik menjadi dingin dan dapat bermanfaat sebagai pupuk tanaman.

Baca juga: Daftar Wilayah yang Terdampak Abu Vulkanik Erupsi Gunung Merapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com