Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Jenis Penyakit Kulit dan Penyebabnya, Apa Saja?

Kompas.com - 07/03/2023, 07:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ada banyak jenis penyakit yang dapat menyerang kulit manusia.

Penyakit kulit yang menyerang disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti alergi, gen, virus, bakteri, parasit, jamur.

Penyakit kulit juga bisa dipicu oleh penyakit lainnya.

Penyakit kulit dapat menyerang bagian wajah, kaki, tangan, dan bagian tubuh lainnya, baik sebagian maupun menyeluruh.

Baca juga: Benarkah Kopi Buruk untuk Kulit? Ini Penjelasan Sains

11 jenis penyakit kulit

Dilansir dari berbagai sumber, berikut setidaknya 11 jenis penyakit kulit yang umum ditemui:

  1. Jerawat.
  2. Herpes.
  3. Biduran.
  4. Lupus.
  5. Kurap.
  6. Campak.
  7. Kutil.
  8. Cacar air.
  9. Bisul.
  10. Vitiligo.
  11. Kanker kulit.

Berikut masing-masing penjelasan 11 jenis penyakit kulit tersebut:

1. Jerawat

Dikutip dari health.com, jerawat terjadi ketika minyak dan sel kulit mati menyumbat pori-pori.

Jerawat di bawah permukaan kulit yang menonjol dengan bagian tengah berwarna putih disebut dengan komedo putih.

Selain itu, jerawat juga berupa benjolan berwarna merah muda yang bahkan berisi nanah.

Jerawat biasanya muncul di wajah, punggung, leher, dada, dan bahu.

Penyakit kulit ini biasanya muncul pada remaja, karena hormon pemicu produksi minyak wajah berlebihan.

Selain hormon, pola makan yang tidak sehat dan stres bisa menjadi penyebab dari munculnya jerawat.

Baca juga: Ramai soal Kulit Berubah Warna Menjadi Kuning, Benarkah Tanda Penyakit Hati?

2. Herpes

Herpes adalah penyakit menular berupa luka lepuh yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.

Terdapat dua tipe dari penyakit ini, yakni tipe 1 yang disebabkan virus herpes simpleks HSV-1.

Tipe ini menyebabkan luka pada mulut sehingga herpes tipe 1 juga disebut dengan herpes mulut.

Selanjutnya adalah herpes tipe 2 yang disebabkan oleh virus HSV-2, menyebabkan luka dari mulut hingga alat kelamin.

Pola hidup yang tidak bersih memungkinkan seseorang akan tertular penyakit ini.

Herpes biasanya muncul dengan di beberapa titik di atau sekitar bibir.

Seseorang yang terjangkit penyakit ini, akan mengalami sensasi kesemutan di area yang terkena.

Salah satu manfaat sinar matahari untuk kesehatan adalah menghindarkan dari penyakit kulit.user18526052/ Freepik Salah satu manfaat sinar matahari untuk kesehatan adalah menghindarkan dari penyakit kulit.

3. Biduran

Biduran atau juga disebut dengan urtikaria dengan timbulnya bilur-bilur yang berwarna merah atau sewarna dengan kulit.

Biasanya biduran ini terjadi karena alergi.

Namun, ada penyebab lainnya yang memicu biduran, seperti makanan, gigitan serangga, obat-obatan, paparan zat kimia, bulu hewan, atau infkesi virus.

Biduran biasanya bersifat sementar, namun beberapa kasus yang lebih parah dapat menjadi biduran kronis.

Baca juga: 10 Makanan Penyebab Kulit Berminyak dan Memicu Jerawat

4. Lupus

Lupus merupakan penyakit inflamasi yang parah karena kondisi autoimun yang berlebihan dan keliru, sehingga menyerang jaringan dan organnya sendiri.

Penyakit ini dapat menyerang berbagai bagian tubuh, sehingga terdapat gejala seperti demam, kelelahan, lebih sensitif terhadap matahari, rambut rontok, dan masih banyak lagi.

Penyakit ini dapat berupa luka yang tidak nyeri pada hidung dan mulut, ruam bulat dan bersisik, ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan hidung, dan muncul bercak merah berbentuk cakram di area yang biasa terpapar sinar matahari.

Biasanya, lupus lebih sering menjangkit wanita daripada pria.

Baca juga: Kulit Gatal di Malam Hari, Gejala Penyakit Apa?

5. Kurap

Kurap terjadi karena infeksi jamur pada kulit yang dapat menimbulkan rasa gatal.

Jamur-jamur tersebut akan tumbuh bila seseorang tidak merawat tubuhnya dengan baik dan bersih.

Penyakit menular ini biasanya muncul dengan bercak bulat di bagian tengahnya bening, dapat timbul di berbagai area kulit.

Selain itu, kurap juga menimbulkan bintik merah dan bersisik, kulit mengelupas, pecah-pecah, dan melepuh.

6. Campak

Dikutip dari HealthLine, campak disebabkan oleh virus yang mempunyai gejala demam, sakit tenggorokan, mata merah atau berair, kehilangan nafsu makan, batuk, dan pilek.

Biasanya penyakit ini tertular melalui droplet atau percikan air liur ketika seseorang batuk atau bersin.

Campak juga menyebabkan ruam merah yang menyebar dari wajah ke bawah tubuh.

Penyakit ini juga tampak di dalam mulut dengan bintik-bintik merah kecil yang tengahnya berwarna biru keputihan.

Baca juga: 10 Cara Alami untuk Menghaluskan Kulit yang Kasar

7. Kutil

Kutil disebabkan oleh virus yang disebut dengan Human papillomavirus (HPV) yang memicu keratin yang mengalami pertumbuhan secara cepat dan berlebihan.

Keratin merupakan protein keras yang terdapat pada lapisan luar kulit.

Virus akan mudah tertular melalui sentuhan secara langsung maupun melalui barang yang pernah disentuh oleh penderita kutil.

Penyakit ini dapat muncul hanya pada satu titik atau di beberapa titik bagian tubuh.

Biasanya butil tumbuh dengan kulit yang bergelombang yang biasanya muncul di tangan.

Penyakit yang menular ini akan hilang secara sendirinya, namun juga dapat semakin parah.

Baca juga: Kulit Memar Tanpa Sebab yang Jelas, Apa yang Terjadi?

8. Cacar air

Cacar air disebabkan oleh virus yang bernama Varicella-zoster virus.

Virus tersebut akan tertular melalui droplet ataupun sentuhan secara langsung melalui cairan dari luka cacar air orang lain.

Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh yang gatal, berwarna merah atau coklat.

Cacar air juga dapat menimbulkan ruam yang disertai demam, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, dan kehilangan nafsu makan.

9. Bisul

Bisul adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus bacteria yang akan menginfeksi bila ada luka goresan atau gigitan serangga pada kulit.

Penyakit ini menimbulkan benjolan merah, nyeri, dan iritasi pada kulit yang menghasilkan kerak kulit atau keluarnya cairan.

Selain itu, bisul juga dapat disertai dengan demam, kelelahan, dan nyeri pada tubuh.

Warna bisul biasanya tampak lebih ungu dan gelap daripada kulit aslinya.

Baca juga: Ramai soal Penyakit Kulit karena Kucing Liar, Ini Penjelasan Dokter Hewan dan Dokter Kulit

10. Vitiligo

Vitiligo ditandai dengan hilangnya pigmen pada kulit akibat kerusakan autoimun pada sel yang memberi warna pada kulit.

Biasanya, penyakit ini muncul karena faktor keturunan atau paparan sinar matahari yang lama sehingga kulit terbakar.

Penyakit ini menyebabkan hilangnya warna kulit pada beberapa area kecil atau pun satau sisi pada bagian tubuh.

Selain itu, vitiligo juga dapat menyebabkan uban prematur pada kulit kepala atau rambut wajah.

Baca juga: Viral, Foto Kulit Putih Transparan hingga Urat-urat Terlihat, Ini Kata Dokter

11. Kanker kulit

Dilansir dari MayoClinic, kanker kulit adalah kondisi terjadinya pertumbuhan sel kulit yang tidak normal.

Kanker kulit paling sering terjadi pada bagian kulit yang sering terpapar sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari sehingga terjadi kerusakan atau mutasi genetik pada jaringan kulit.

Namun kanker kulit juga dapat terjadi pada kulit yang tidak sering terpapar sinar matahari.

Ada tiga jenis utama kanker kulit, yakni karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma.

Biasanya kanker kulit yang terjadi pada bagian yang tidak sering terpapat sinar matahari adalah kanker kulit melanoma.

Baca juga: 5 Sayuran Sumber Kolagen, Bantu Lawan Keriput dan Jaga Kulit Tetap Awet Muda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com