Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bayangan Mirip Cacing di Mata, Apakah Berbahaya?

Kompas.com - 02/03/2023, 20:03 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Sehingga timbul awan-awan atau benang-benang halus yang menimbulkan bayangan pada retina atau lapisan saraf yang melapisi dinding dalam bola mata," terang dia.

Sebagian besar terjadi karena penuaan, Gitalisa mengatakan bahwa floaters umumnya menyerang orang berusia 50 tahun ke atas.

Namun, orang dengan mata minus kemungkinan akan mengalami floaters di usia lebih muda lantaran degenerasi vitreus lebih cepat terjadi.

Baca juga: Apakah Mata Minus Bisa Berkurang Secara Alami? Ini Penjelasan Dokter

Floaters yang perlu diwaspadai

Gitalisa menjelaskan, floaters perlu diwaspadai apabila terjadi pada:

  • Timbul secara mendadak
  • Ada riwayat diabetes
  • Ada riwayat cedera mata atau trauma
  • Pasien pasca-operasi mata
  • Ada penyakit mata lain.

Menurutnya, bisa jadi floaters merupakan pertanda perdarahan vitreus, retina robek atau ablasio retina (retinal detachment), maupun radang dalam bola mata (uveitis).

"Kalau floaters sudah sejak lama dialami dan tidak progresif, umumnya tak berbahaya. Tapi kalau mendadak muncul atau bertambah, segera periksa ke dokter mata," kata dia.

Biasanya, pasien akan diberi obat tetes untuk melebarkan pupil. Hal ini bertujuan agar dokter mata bisa mengamati vitreus dan retina.

Adapun pengobatan, Gitalisa mengatakan bahwa bergantung pada kelainan yang ditemukan.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Apakah Mata Merah Korban Kanjuruhan akibat Gas Air Mata Bisa Sembuh?

Rutin cek mata

Dokter mata ini menambahkan, apabila memiliki mata minus, penting untuk cek berkala selama enam bulan hingga satu tahun sekali.

Pasalnya, mata minus atau disebut juga miopi merupakan faktor risiko beberapa penyakit mata, termasuk kelainan retina dan glaukoma.

Di samping itu, bagi seseorang dengan usia 40 tahun ke atas, cek mata perlu dilakukan setiap satu sampai dua tahun sekali.

"Dan kalau sudah usia 65 tahun ke atas setiap tahun cek mata," ungkapnya.

Lebih lanjut Gitalisa mengatakan, cek mata secara rutin lebih cepat dilakukan bergantung pada masing-masing keluhan atau penyakit.

Misalnya, pada pengidap diabetes, disarankan untuk rutin memeriksakan mata secara lengkap setiap tahun.

"Atau lebih cepat tergantung rekomemdasi dokter," tandasnya.

Baca juga: Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Kedaluwarsa, Apa Dampaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com