Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pengawalan Rombongan Diduga Mobil Menlu Sebabkan Macet Makin Parah, Ini Kata Kemenlu

Kompas.com - 02/03/2023, 13:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warganet baru-baru ini mengeluhkan pengawalan rombongan mobil dengan pelat nomor RI 21 yang dinilai menyebabkan kemacetan di Jakarta semakin parah.

Keluhan tersebut diutarakan melalui Twitter oleh akun @edwinpangestu dan sudah ditayangkan sebanyak 182.100 kali hingga Kamis (2/3/2023).

"Same energy... Abis ujan badai dadakan, macet, malah nambahin beban kemacetan. Cek aja plat no nya," tulis pengunggah.

https://twitter.com/edwinpangestu/status/1630766839625285632?s=20

Dalam video yang diunggah, terlihat dua unit voorijder bermanuver di tengah jalanan macet sembari membunyikan sirine.

Pada awalnya, salah satu voorijder terlihat berhenti di samping pembatas jalan, sementara voorijder lainnya meminta mobil pengunggah untuk berhenti.

Setelah itu, dua voorijder bergerak maju menembus kemacetan dengan diikuti sebuah mobil Toyota dengan pelat nomor RI 21.

Mobil Mitsubishi Pajero Sport dengan pelat nomor polisi dan BMW dengan pelat nomor B 2243 POB juga terlihat mengekor mobil RI 21.

Warganet yang melihat unggahan @edwinpangestu menduga mobil RI 21 ditumpangi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi.

Baca juga: Viral, Video Dua Pengendara Motor Diduga Tak Mau Mengalah Saat Isi BBM di SPBU, Pertamina Imbau Tertib

Komentar warganet

Warganet yang melihat unggahan @edwinpangestu ramai-ramai memberikan komentar mereka.

Beberapa warganet menilai pengawalan mobil dengan pelat nomor RI terlalu berlebihan dan membuat pengendara lain tidak nyaman.

Selain itu, warganet juga menduga bahwa mobil RI 21 yang ada di video ditumpangi oleh Retno Marsudi.

"Wailah kalau RI kita juga harap2 maklum aja. Ini ri 21 punya menlu bayangin kalau telat ada meeting kerjasama internasional ?," komen akun ini.

"Heran si aku kek pda buru2 bgt pdhal mah kalo di acara2 sering dtg telat," cuit akun yang lain.

Baca juga: Viral, Warganet Tanya Rp 400 Juta Apa Bisa untuk Daftar Polisi? Ini Tanggapan Polda Kalbar

Pengakuan pengunggah

Pemilik akun @edwinpangestu menceritakan bagaimana kronologi mobilnya disetop pengawalan rombongan RI 21.

Ia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (28/2/2023) ketika berkendara di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Ketika ia sedang mengemudikan mobil, rombongan mobil RI 21 tiba-tiba melintas dan pengawalan ini dinilai menyebabkan kemacetan semakin parah.

Kendati demikian, @edwinpangestu tidak bisa memastikan siapa menteri yang menggunakan mobil dengan pelat nomor tersebut.

"Emang jalanan udah macet, masih ditambahin lagi (macetnya)," ujar @edwinpangestu kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

"(Peristiwa terjadi) sekitar jam 15.05 WIB," tambahnya.

Lantas, bagaimana tanggapan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) soal tuduhan pengawalan rombongan diduga mobil Retno Marsudi yang menyebabkan kemacetan semakin parah?

Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi Jadi Ketua Bersama Covax AMC, Apa Itu?

Tanggapan Kemenlu

Juru bicara (Jubir) Kemenlu, Teuku Faizasyah, buka suara soal tuduhan pengawalan mobil diduga ditumpangi Retno Marsudi memperparah kemacetan.

Kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023), ia membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Retno Marsudi sedang menjalankan tugas di luar negeri.

"Ibu Menlu sedang di India untuk (acara) G20, tidak di Jakarta," kata Teuku.

"Sebelum dari India, Ibu Menlu di Jenewa. Saya yakin bukan Ibu Menlu," tambahnya.

Lebih lanjut, Teuku menjelaskan bahwa pengawalan rombongan Retno Marsudi tidak panjang.

Ia memastikan pengawalan rombongan Retno Marsudi hanya menggunakan satu mobil pengawal dan jarang menggunakan sirine.

"Mungkin (pelat nomor mobil Retno Marsudi) RI 22," pungkas Teuku.

Baca juga: Ketika Menlu Retno Marsudi Joget TikTok Entah Apa yang Merasukimu...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com