Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Kucing yang Diwarnai Ekornya, Dokter Hewan Ingatkan Bahaya Ini

Kompas.com - 20/02/2023, 13:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Bahaya mengecat bulu kucing

Pemilik hewan peliharaan yang mewarnai bulu kucing atau anjingnya mungkin menganggap tindakan tersebut aman dilakukan selama menggunakan cat atau pewarna alami.

Padahal menurut Pet Health Network, pewarna alami tidak selalu berarti aman untuk kucing. Cat pewarna seperti henna atau produk yang mengandung minyak esensial, xylitol, atau bebas gula sangat tidak aman untuk kucing.

Bahan ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, berjalan dalam keadaan mabuk, luka bakar korosif di mulut dan bahkan gagal hati.

Sementara itu, Animal Wised mengungkapkan beberapa risiko yang akan terjadi pada hewan yang diwarnai.

1. Risiko kesehatan

Cat rambut dibuat menggunakan bahan kimia yang keras. Saat membilas bulu hewan usai dicat, bahan kimia dapat dengan mudah berpindah ke mata dan menyebabkan kerusakan signifikan.

Hewan tersebut bisa mengalami reaksi alergi parah, seperti gatal, iritasi, dan kemerahan pada kulit. Jika dibiarkan, aktivitas sehari-harinya pasti terganggu.

2. Memicu stres

Hewan yang sensitif akan mudah terganggu saat merasakan prosedur yang tidak biasa pada dirinya.

Saat bulunya dicat, hewan ini mungkin akan takut, terkena stres jangka panjang, bahkan terpaksa dibius kalau benar-benar tidak bisa tenang.

Penggunaan cat pewarna juga menimbulkan bau zat kimia yang tajam bagi indra penciuman hewan yang sensitif. Hal ini dapat memicu stres dan sikap agresif.

Baca juga: Benarkah Kucing Oren Paling Galak? Penelitian Berikan Bukti

3. Menganggu penciuman dan komunikasi

Kucing dan anjing memiliki indra penciuman yang tajam. Kemampuan ini memungkinkan mereka menyesuaikan cara berperilaku di situasi tertentu.

Bahan kimia dalam pewarna bisa mengganggu dan membuat hewan itu tidak nyaman. Mereka mungkin kesulitan merawat tubuh mereka sendiri.

Selain itu, bau hewan yang berubah juga dapat memengaruhi kemampuannya berkomunikasi dengan hewan lain. Kucing dan anjing saling menyapa dengan mengendus aromanya.

Bau dari cat pewarna rambut mungkin menyebabkan hewan lain menolaknya atau bahkan menjadi agresif dan saling serang.

4. Bukan tindakan etis

Mewarnai rambut hewan juga termasuk masalah etika. Hewan bukanlah boneka mainan atau kanvas yang bisa dilukis.

Pemilik hewan harus memikirkan risiko yang mungkin muncul untuk menilai apakah mewarnai rambut hewan benar-benar pantas dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com