KOMPAS.com - Tidur di malam hari bisa terganggu bila asam lambung naik sehingga menimbulkan nyeri atau panas di dada bagian bawah dan perut.
Dilansir dari Medical News Today, naiknya asam lambung di malam hari disebabkan oleh pelemahan sfingter esofagus (katup).
Sfingter esofagus adalah otot yang memisahkan lambung dengan esofagus dan bekerja ketika makanan masuk ke dalam tubuh.
Sfingter esofagus juga berfungsi mencegah asam lambung dan isinya naik dengan cara menutup katup.
Namun, otot ini bisa melemah karena berbagai faktor sehingga asam lambung naik, seperti hernia hiatus, kelebihan berat badan, hamil, atau merokok.
Berikut beberapa gejala yang dirasakan ketika asam lambung naik di malam hari beserta cara mengatasinya.
Baca juga: 6 Jenis Buah untuk Redakan Refluks Asam Lambung
Masih dari sumber yang sama, naiknya asam lambung dapat menimbulkan beberapa gejala, yakni:
Dalam kondisi yang lebih serius, gejala-gejala yang terjadi secara berkelanjutan mengindikasikan gastroesophageal reflux disease (Gerd).
Beberapa gejala yang sudah disebutkan sebaiknya tidak diremehkan karena berisiko menyebabkan gangguan kesehatan lain.
Asam lambung dapat memicu sakit tenggorokan, membuat suara serak, batuk kronis, kanker kerongkongan, dan radang kerongkongan.
Baca juga: Ramai soal Sakit seperti Mau Mati gara-gara GERD, Bisakah Asam Lambung Picu Kematian?
Dilansir dari sumber Medical News Today lainnya, naiknya asam lambung juga disebabkan oleh beberapa pemicu, seperti:
Baca juga: 8 Buah yang Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Bantu Redakan Gejala