Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Singa Tabrak Toyota Yaris, Ini Kronologi dan Penjelasan Taman Safari

Kompas.com - 12/02/2023, 17:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Singa dalam siklus birahi

Kala itu, kata Eko, terdapat singa betina yang memasuki masa kawin atau siklus birahi.

Eko menjelaskan, dalam kelompok singa atau disebut Pride, bisa ada lebih dari satu ekor pejantan. Namun, hanya ada satu jantan dominan atau kerap dipanggil alpha.

Hal itu membuat dua singa jantan ini akan menunjukkan siapa terkuat di antara mereka saat ada betina yang memasuki masa kawin.

"Debo si jantan dominan mengusir Frans yang hendak mendekati betina. Debo beranggapan Frans ingin mengajak bertarung dan ingin merebut betina yang ada dalam Pride tersebut," ungkap Eko.

"Dengan spontan, Debo mengusir singa tersebut, hingga terjadilah perkelahian dan kejar-mengejar. Ranger (keeper singa) pun sempat mencoba untuk melerai perkelahian tersebut," lanjutnya.

Baca juga: Ramai soal Singa Solo Safari Lepas dari Kandang, Ini Sanggahan Pengelola

Singa dan pengunjung dalam kondisi baik

Lebih lanjut Eko mengungkapkan, Frans yang kalah pun mundur dari kejaran Debo dan berlari ke tempat yang lebih aman, yaitu di arah seberang mereka.

Di saat bersamaan, terdapat antrean kendaraan di lokasi tersebut, sehingga Frans menabrak sebuah mobil berwarna merah.

"Akibat kejadian ini, mobil tersebut mengalami pecah sein sebelah kiri," ujar Eko.

Kendati demikian, dia menegaskan bahwa pengunjung yang menjadi korban maupun Debo dan Frans dalam kondisi sehat dan tidak cedera.

"Namun mereka (dua singa jantan) tetap kita lakukan observasi lanjutan untuk memastikan satwa–satwa ini dalam kondisi yang benar–benar baik," terang dia.

Dia menuturkan, perkelahian seperti dalam video merupakan kebiasaan alami singa di alam liar terutama selama masa kawin.

Alih-alih berjuang untuk menjadi yang pertama kawin dengan betina subur, pejantan dominan akan mengikuti betina dengan sangat dekat pada tanda-tanda awal kesuburan.

Sementara pejantan lain akan menjaga jarak, kecuali ada perbedaan ukuran yang jelas.

"Dalam hal ini pejantan yang lebih besar akan bertarung dengan pejantan yang lebih kecil," imbuh Eko.

Baca juga: Solo Safari Kapan Dibuka? Ini Harga Tiket dan Bedanya dengan Jurug

Tiket termasuk asuransi

Menanggapi viralnya video perkelahian dua singa jantan, Taman Safari Indonesia pun mengimbau para pengunjung untuk menaati aturan dan mengikuti arahan petugas.

Eko mengatakan, pengunjung juga tak perlu khawatir karena setiap tiket masuk Taman Safari Indonesia II Jatim sudah termasuk asuransi bagi pengunjung maupun kendaraan.

"Namun, jika kerusakan kendaraan terjadi karena disengaja ataupun ulah pengunjung sendiri, maka asuransi tidak bisa diklaim," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com