KOMPAS.com - Kemoterapi adalah perawatan yang menggunakan bahan kimia kuat untuk membunuh sel yang tumbuh cepat di dalam tubuh.
Kemoterapi biasanya digunakan untuk menghancurkan sel kanker dan menjadi cara pengobatan untuk berbagai jenis kanker.
Jenis pengobatan kanker ini bekerja dengan menjaga agar sel kanker tidak tumbuh, membelah, dan membuat lebih banyak sel.
Baca juga: 7 Jenis Kanker Berbahaya, dari Leukemia hingga Tumor
Dilansir dari laman Cancer American Society of Clinical Oncology, kemoterapi adalah pengobatan sistemik. Ini berarti ia bergerak melalui aliran darah untuk mencapai seluruh bagian tubuh.
Ada banyak jenis kemoterapi dan secara umum, obat yang digunakan untuk kemoterapi adalah bahan kimia kuat.
Obat tersebut mengobati kanker dengan menyerang sel pada bagian tertentu dari siklus sel. Semua sel tentu melalui siklus sel, yaitu bagaimana sel baru terbentuk.
Sel kanker melewati proses ini dengan lebih cepat dari sel normal, sehingga kemoterapi lebih berpengaruh pada sel yang tumbuh cepat tersebut.
Namun, karena kemoterapi menyebar ke seluruh tubuh, ia juga dapat merusak sel-sel sehat saat mereka menjalani siklus sel normalnya.
Inilah mengapa kemoterapi dapat menyebabkan efek samping seperti rambut rontok dan mual pada penderita kanker.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Kanker Payudara seperti Dialami Nunung Srimulat
Tujuan kemoterapi tergantung pada jenis kanker dan seberapa jauh penyebarannya pada seseorang.
Beberapa cara kemoterapi yang digunakan meliputi:
Bahkan ketika kanker tidak dapat disembuhkan, kemoterapi dapat mengecilkan sebagian tumor dan mencegah pertumbuhan tumor menyebar untuk waktu yang lama.
Dalam bentuk seperti itu, kemoterapi dapat memperpanjang dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya dengan meringankan gejala kanker.
Baca juga: Mengenal Stadium dan Tingkatan Penyakit Kanker
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kemoterapi dapat menyebabkan efek samping seperti rambut rontok dan mual.