KOMPAS.com - Cerita Guru Bimbingan Konseling (BK) di SMPN 12 Bandung Sri Lestari yang menggunakan gambar teknik journaling saat mengajar siswanya, viral di media sosial.
Mulanya, Sri membagikan pengalamannya mengajar dengan teknik journaling lewat akun Twitter miliknya, @suriresutari_.
"Sbgai guru BK, saya mencoba utk memahami perasaan siswa. Hari ini saya menerapkan teknik journaling di buku yg disampul seragam satu kls tanpa nama, hanya ada kode dari saya. Hari ini saya minta untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka. Lihat apa yg mereka tulis," tulisnya, Jumat (27/1/2023).
Dalam twit tersebut, Sri juga melampirkan hasil gambar para siswanya. Beberapa dari mereka menuliskan sederet kalimat dalam gambar tersebut.
"Bingun ga tau arah pulang, sedih iya tapi seneng juga," tulis salah satu siswa.
Melalui utasnya itu, Sri mengatakan bahwa beberapa permasalahan yang dihadapi oleh siswanya masih tentang seputar keluarga.
"Enggak jauh-jauh dari keluarga. Bagaimana orang tua memperlakukan mereka di rumah," tulis dia.
Hingga Selasa (31/1/2023), utas tersebut telah dikomentari 2.307 warganet, dibagikan kepada 34.700 akun, dan disukai hingga 126.400 pengguna Twitter.
Baca juga: Viral, Kisah Warganet Nikah Gratis di KUA, Kemenag: Memang Sedang Tren
Saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/1/2023), Sri mengatakan bahwa teknik journaling bukan hal baru dalam dunia konseling.
Hanya saja, masih banyak guru BK yang mungkin belum menggunakan teknik tersebut.
"Jadi ketika ada yang memakai jadi kayak sesuatu yang "wah". Padahal ini bukan hal yang baru," ujarnya.
Dilansir dari penelitian "Penerapan Konseling Kelompok Teknik Journaling untuk Meningkatkan Pengelolaan Emosi pada Peserta Didik di SMA Negeri Surabaya", journaling merupakan teknik yang digunakan dalam proses konseling yang bertujuan membantu konseli mengidentifikasi pikiran dan perilaku yang bermasalah.
Jika journaling digunakan secara efektif, bisa membantu konseli dalam menyadari pemasalahan mereka serta memberi wawasan baru mengenai permasalahan mereka.
Bagi peserta didik, journaling membantu mereka mengekspresikan diri dan melepaskan perasaan dan pikiran mereka.
Baca juga: Rekomendasi dan Tips Mencari Jurnal Ilmiah Online
Keputusan Sri untuk menggunakan teknik journaling ke dalam pembelajaran tersebut sudah disepakati oleh pihak sekolah terkait.
"Pihak sekolah sudah mengizinkan untuk di-up ke media untuk pembelajaran bersama," jelas dia.
Penggunaan teknik journaling juga dilakukan bukan tanpa alasan.
Sri mengatakan, dirinya memutuskan untuk meggunakan terknik ini karena berkaca dari pembelajaran di semester sebelumnya.
"Banyak sekali anak-anak yang mengalami permasalahan tetapi belum sepenuhnya terbuka. Jadi masih ragu, masih malu, masih belum yakin untuk menceritakan permasalahannya," terang Sri.
Selain itu, keterbatasan waktu juga menjadi alasan mengapa Sri menerapkan teknik journaling dalam pembelajarannya.
"Karena kan di sekolah hanya ada 4 guru BK, jadi kita sudah punya pegangan masing-masing. Kebetulan di sekolah itu, saya 7 kelas dan di jam kerja itu kan tidak semuanya terfasilitasi kalau misalkan banyak sekali permasalahan yang mau dibahas," ungkapnya.
Menurut Sri, dengan adanya journaling, siswa didiknya tetap bisa mencurahkan permasalahan yang dialaminya sembari menunggu jadwal bercerita dengannya.
"Nanti kita bahas ketika saya sudah tidak ada lagi siswa yang curhat. Jadi kayak dijadwal," tuturnya.
Baca juga: Rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana 2023 Dibuka Hari Ini, Simak Perinciannya!