Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek yang Terjadi jika Handuk Tidak Dicuci Setiap Hari

Kompas.com - 24/01/2023, 17:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Handuk menjadi salah satu perkakas mandi yang cukup krusial.

Sebab, selembar kain ini akan bersentuhan langsung dengan kulit yang sudah dibasuh dengan bersih.

Di sisi lain, handuk sering kali digunakan secara berulang-ulang. Bahkan beberapa orang lupa untuk mencuci dan menggantinya.

Belum lagi, penyimpanan handuk basah dengan cara menggantungkannya begitu saja juga bisa memicu kemunculan bakteri.

Lantas, apa yang terjadi jika handuk tidak dicuci setiap hari?

Baca juga: Kenapa Handuk Bisa Kotor padahal Dipakai Sesudah Mandi?


Sarang kuman dan bakteri

Handuk sering kali diletakkan di tempat dengan kondisi lembap atau hangat. Lingkungan tersebut bisa memicu pertumbuhan kuman dan bakteri pada handuk.

Ahli mikrobiologi di University of Arizona Charles Gerba mengatakan, handuk yang hanya digunakan untuk mengeringkan tangan dan tidak pernah dicuci bisa mengandung bakteri feses.

Faktanya, penelitiannya menunjukkan bahwa 90 persen handuk kamar mandi terkontaminasi bakteri coliform dan 14 persennya membawa E. coli.

Dokter kulit Alok Vij juga mengatakan bahwa handuk yang dibiarkan dalam kondisi lembab bisa menjadi sarang pertumbuhan bakteri.

"Semakin lama handuk tetap lembap, semakin lama ragi, bakteri, jamur, dan virus tetap hidup dan tetap aktif," tuturnya, dilansir dari Best Life.

Kuman dan bakteri tersebut bisa menyebabkan masalah kulit, seperti jamur kuku, kutu air, hingga gatal di selangkangan.

Baca juga: Rahasia Mencuci Handuk Putih Bebas Dekil Tanpa Pemutih

Bisa digunakan berhari-hari, asalkan...

Meskipun bisa menjadi sarang kuman dan bakteri, beberapa ahli mengatakan bahwa mencuci handuk tidak perlu dilakukan setiap hari.

Handuk yang tidak dicuci setiap hari tidak akan menyebabkan masalah kesehatan secara langsung.

Sebaliknya, menggunakan handuk secara berulang-ulang justru menjadi bentuk kesadaran lingkungan berupa penggunaan air secara bijak.

Kendati demikian, untuk mengantisipasi kemunculan permasalahan kulit akibat kontaminasi kuman dan bakteri di handuk, Anda bisa menyimpan handuk milik Anda sendiri.

Cara ini akan meminimalisir Anda bersentuhan dengan kuman selain dari tubuh Anda sendiri.

Baca juga: Rahasia Mencuci Handuk Putih Bebas Dekil Tanpa Pemutih

Ilustrasi mencuci handuk di mesin cuci. SHUTTERSTOCK/ANDREY_POPOV Ilustrasi mencuci handuk di mesin cuci.

Waktu mencuci handuk

Dikutip dari The Healty, ahli kuman sekaligus ahli mikrobiologi di NYU Grossman School of Medidcine Philip Tierno mengatakan, handuk bisa digunakan maksimal dua sampai tiga kali.

Sementara itu, dokter kulit di Revierchase Dermatology, Annie Gonzalez menuturkan bahwa Anda bisa mengganti handuk maksimal seminggu sekali.

Kendati demikian, pastikan handuk Anda dalam kondisi kering setelah selesai digunakan.

Dengan kata lain, sebaiknya Anda tidak menyimpan handuk basah di kamar mandi.

Gantunglah handuk yang basah di ruang terbuka agar kandungan air di dalamnya menguap.

Handuk yang kering membantu membunuh organisme dan menekan pertumbuhan kuman dan bakteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com