Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Lokananta, Studio Musik Penuh Sejarah yang Direvitalisasi

Kompas.com - 22/01/2023, 12:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Adapun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 215 Tahun 1961, Studio Lokananta berubah status menjadi perusahaan negara dengan nama baru Perusahaan Negara (PN) Lokananta.

Bidang usaha Lokananta pun semakin luas, yakni menjadi label rekaman yang berfokus pada karya lagu daerah dan pertunjukan seni, serta penerbitan buku dan majalah.

Baca juga: Mengenal Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Hadiah dari UEA untuk Indonesia

Rekaman untuk musisi sejak Asian Games 1962

Para musisi di Tanah Air mulai melakukan rekaman di Lokananta saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV pada 15 Agustus 1962.

Kala itu, sejumlah lagu daerah seperti "Rasa Sayange" dinyanyikan musisi lokal dan direkam dalam piringan hitam, kemudian dibagikan sebagai cendera mata.

Sejak itu, Lokananta pun mulai memberanikan diri memproduksi piringan hitam dari musisi terkenal, seperti Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, Sam Saimun, dan maestro jazz Buby Chen.

Waldjinah tercatat sebagai musisi pertama yang merekam suaranya di Lokananta pada 1959.

Saat itu, ia membawakan lagu "Kembang Katjang" karya Gesang Martohartono alias Gesang, sang legendaris, pencipta Bengawan Solo.

Lokananta juga ikut merekam "Bengawan Solo" dan beberapa ciptaan Gesang lain, seperti "Jembatan Merah" dan "Sapu Tangan".

Baca juga: Profil Masjid Raya Al Jabbar, Disebut sebagai Ikon Baru Jawa Barat

Dikelola PNRI, berubah menjadi museum musik

Dikutip dari Kompas.com (31/12/2021),  pengelola sekaligus pemilik dari Lokananta Solo adalah Perum Percetakan Negara RI atau PNRI.

PNRI sendiri merupakan sebuah BUMN yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan.

Sebelum dikuasai PNRI, aset Lokananta sempat berada di bawah pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika.

PNRI mengelola Lokananta sebagai PNRI Cabang Surakarta sejak 2004 setelah PN Lokananta dilikuidasi pemerintah pada 2001.

Lokananta saat ini menjadi salah satu obyek tujuan wisata di Surakarta, setelah difungsikan sebagai museum musik.

Di sana, pengunjung bisa melihat koleksi mesin-mesin yang pernah digunakan untuk duplikasi kaset audio, VHS, mesin pemotong pita kaset, hingga pemutar piringan hitam.

Mayoritas mesin di Lokananta merupakan produksi era 1960 sampai 1990.

Ada pula alat-alat perekam lawas yang tidak lagi terpakai, tetapi masih dirawat dengan baik, seperti konsol musik yang hanya ada dua di dunia, satu di Lokananta dan satu lagi di London, Inggris.

(Sumber: Kompas.com/Editor: Rachmawati, Muhammad Idris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Masa Unduh Sertifikat UTBK-SNBT Dipercepat Jadi 13 Juni 2024, Ini Cara Melihatnya

Masa Unduh Sertifikat UTBK-SNBT Dipercepat Jadi 13 Juni 2024, Ini Cara Melihatnya

Tren
Ramai soal Penggemar Ikuti Pemain Timnas karena FOMO, Apa Dampaknya?

Ramai soal Penggemar Ikuti Pemain Timnas karena FOMO, Apa Dampaknya?

Tren
Diikuti 6 Kandidat, Bagaimana Sistem Pemilihan Presiden Iran Digelar?

Diikuti 6 Kandidat, Bagaimana Sistem Pemilihan Presiden Iran Digelar?

Tren
Daftar Kode Rahasia Meteran Listrik PLN, Bisa Cek Kebocoran Arus hingga Periksa Daya

Daftar Kode Rahasia Meteran Listrik PLN, Bisa Cek Kebocoran Arus hingga Periksa Daya

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang dari Jokowi

Daftar Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang dari Jokowi

Tren
Profil Simon Aloysius Mantiri, Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Utama Pertamina

Profil Simon Aloysius Mantiri, Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tren
Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tren
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Tren
Minum Apa biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com