Javice mendirikan start-up waralaba pada 2019. Saat itu dia berusia 24 tahun.
Perusahaan start-up tersebut dibentuknya setelah lulus. Mulanya, Frank hanya beranggotakan 15 orang.
Baca juga: Setelah JP Morgan, Kini Giliran Bank of America Sediakan Produk Bitcoin
Di tahun yang sama, Javice juga terdaftar dalam Forbes 30 under 30 di bidang keuangan.
Saat itu, Javice memberi tahu bahwa perusahaan start up-nya, Frank, telah membantu 300.000 siswa dalam mengajukan permohonan bantuan keuangan.
Bahkan, ketika JP Morgan mengakuisisi perusahaannya pada September 2021, Javice mengatakan bahwa bisnis tersebut telah melayani lebih dari 5 juta siswa di lebih dari 6.000 perguruan tinggi.
Dilansir dari Forbes, saat itu majalah Forbes 30 Under 30 disebutkan bahwa perangkat lunak Frank bertujuan untuk membuat proses aplikasi pinjaman mahasiswa lebih cepat dan mudah.
Saat ini, pihak bank telah menutup situs Frank yang kini mengarahkan pengguna ke situs resmi FAFSA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.