Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Teka-teki Aritmatika Kereta Api

Kompas.com - 08/01/2023, 10:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TEKA-teki aritmatika kereta api ini menggabungkan teknologi maupun manajemen perkereta-apian dengan aritmatik pada umumnya.

Agar mampu memecahkan, sebaiknya naskah teka-teki aritmatika kereta api ini perlu dibaca dari awal sampai akhir secara cermat dan seksama.

Kereta api cepat Jakarta-Bandung baru saja diresmikan. Pada masa percobaan berangkat Kereta Api Supra Modern tersebut berangkat dari Jakarta pukul 7.00 WIB dengan kecepatan 200 kilometer per jam pada bulan Januari 2023 pada musim hujan plus badai, maka menurut Badan Meteorologi, angin bertiup kencang dari arah selatan ke utara dengan kecepatan 200 kilometer per jam.

Berarti kereta api cepat Jakarta-Bandung dengan kecepatan 200 kilometer per jam menempuh perjalanan dari utara ke selatan dengan melawan tiupan angin kencang dari selatan ke utara dengan kecepatan juga 200 kilo meter per jam.

Kebetulan kereta api cepat buatan China itu dikemudikan oleh seorang masinis warga Indonesia berusia 52 tahun lebih 4 bulan, didamping seorang pelatih masinis warga China berusia 53 tahun lebih 7 bulan.

Ada dua pertanyaan pada teka-teki kereta api ini. Pertama: kereta api cepat tersebut tiba di Bandung pada jam berapa? Kedua, ke arah mana asap yang mengepul ke luar dari cerobong kereta api bertiup?

Pertanyaan pertama bisa dijawab secara aritmatika dengan penghitungan jarak Jakarta-Bandung dikaitkan dengan kecepatan melaju sang kereta api cepat. Atau agar lebih praktis, silakan simak jadwal sang kereta yang berangkat dari Jakarta jam 7 pagi hari tersebut tiba di Bandung.

Pertanyaan ke dua tidak perlu dijawab sebab pada kenyataan masa kini sudah jarang, bahkan tidak ada kereta cepat yang masih menggunakan tenaga uap sehingga ke luar asap mengepul dari cerobong, sementara tidak ada kendaraan dengan tenaga listrik apalagi nuklir memiliki cerobong untuk mengeluarkan asap dari dalam diri sang lokomotif sendiri.

Pada hakikatnya judul teka teki aritmatika kereta api ini di samping anakronis alias ketinggalan zaman atau tidak sesuai kenyataan ini juga menyesatkan.

Berarti sebenarnya teka-teki ini juga secara tak langsung menyadarkan bahwa istilah kereta api sudah anakronis alias ketinggalan zaman atau tidak sesuai kenyataan, maka sewajibnya diganti dengan istilah yang lebih tepat dalam arti lebih sesuai dengan kenyataan teknologi yang terus berkembang secara berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com