KOMPAS.com - Statin, obat penurun kadar kolesterol jahat dalam tubuh kerap dikaitkan dengan efek peningkatan risiko diabetes, terutama diabetes tipe 2.
Anggapan ini bukan tanpa dasar, Food and Drug Administration (FDA) pernah memberikan peringatan pada label statin bahwa obat ini mampu meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
Dilansir dari Endocrine News, para ahli menyampaikan bahwa penggunaan obat statin bisa menggandakan diabetes.
Lantas, apakah obat kolesterol bisa menaikkan gula darah? Seberapa besar risikonya?
Baca juga: Apakah Bawang Putih Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi?
Sejak 1980, statin kerap digunakan untuk mencegah penyakit jantung dengan cara menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Beberapa dokter bahkan merekomendasikan obat ini bagi paseinnya yang pernah mengalami serangan jantung, stroke, hingga kolesterol tinggi.
Namun, keraguan konsumsi obat statin kerap muncul lantaran obat ini memiliki sederet efek samping.
Dilansir dari The New York Times, konsumsi statin bisa menyebabkan efek samping, seperti:
Baca juga: Olahan Sayuran Ini Baiknya Dihindari Penderita Kolesterol, Apa Saja?
Masih dari sumber yang sama, ahli endokrin di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di Seattle Dr. Savitha Subramanian mengatakan bahwa semua statin memiliki efek meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan pengunaan obat statin berkontribusi dalam memicu diabetes.
Namun, penelitian pada hewan dan uji klinis pada manusia menunjukkan bahwa statin mungkin membuat sel lebih resisten terhadap insulin, hormon yang membantu mengatur kadar glukosa dalam darah.
Ketika ini terjadi, kadar gula darah bisa meningkat sangat tinggi sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Risiko peningkatan diabetes paling sering terjadi ketika statin digunakan dalam dosis sedang hingga tinggi.
Baca juga: Kenali 5 Gejala Diabetes yang Tidak Biasa, Muncul di Kulit hingga Mata
"Tapi itu tidak berlaku untuk semua orang," ujarnya.