Menurutnya, gula merupakan karbohidrat simpleks, karena hanya terdiri satu gugus molekul saja, yakni glukosa. Tak ada yang lainnya.
Baca juga: Berapa Lama Nasi Bisa Disimpan di Kulkas?
Menjawab soal anggapan nasi putih dapat menyebabkan penyakit dan perut buncit, Tan tidak membenarkan hal tersebut.
"Tidak benar," ujarnya.
Dia mengatakan, jika memiliki penyakit maupun perut buncit, maka yang harus ditelusuri adalah total seluruh asupan sehari-hari dan olah raganya.
"Dalam kesehatan tidak ada 1 kontributor murni tertuduh utama," terangnya.
Tan menjelaskan, pada dasarnya beras maupun gula bisa membuat gula darah naik, tetapi karbohidrat simplekslah yang akan sangat cepat.
Dia mengatakan, konsumsi nasi pulen dan hangat tak akan menjadi masalah bagi kesehatan, selama yang bersangkutan tak berisiko mengalami diabetes ataupun kegemukan.
Namun, jika memiliki risiko, maka sebaiknya membatasi.
Lebih lanjut, bagi yang ingin tetap sehat dan tak memiliki perut buncit, maka yang bisa dilakukan adalah mengikuti pola makan seimbang.
Selain itu, singkirkan cara masak yang tidak sehat termasuk digoreng.
"Batasi gula, garam, lemak. Olahraga 30 menit setiap hari," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.