DI TENGAH suasana khusyuk pada masa Natal 2022, mendadak melalui medsos terviralkan sebuah video menampikan adegan kurang menyenangkan di sebuah desa di Jawa Barat.
Adegan yang ditampilkan video tersebut adalah perdebatan antara Pak Lurah dengan seorang warga desa yang rumah pribadinya digunakan sebagai tempat untuk menyelengggarakan perayaan Natal.
Pak Lurah tidak membenarkan perayaan Natal di rumah pribadi tersebut dengan alasan bahwa ibadah umat Nasrani seharusnya diselenggarakan bukan di rumah pribadi, tetapi di gereja.
Menyimak arus gerak rekaman video dapat diyakini bahwa adegan yang ditampilkan memang bersifat alami apa adanya tanpa rekayasa editing.
Tanpa berani melibatkan diri ke dalam kemelut perdebatan tentang lokasi ibadah umat Nasrani tersebut, berdasar inti makna ajaran Gus Dur tentang agamamu agamamu, agamaku agamaku, saya teringat pada sejarah gereja.
Menurut para ilmuwan teologi istilah gereja berasal dari bahasa Yunani: ekklesia terkait dengan Pentecost serta awal misi Nasrani pada abad pertama Masehi sebenarnya sama sekali bukan dalam makna gedung atau bangunan.
Sementara menurut hasil penelitian para arkeolog, gereja dalam bentuk bangunan gedung yang tertua adalah gereja Aqaba dan Meggido yang didirikan pada masa Romawi abad III Masehi.
Namun berbagai pihak menyatakan bahwa katedral tertua di planet bumi adalah katedral Etchmiadzin yang didirikan di Armenia atas arahan Sri Paus Santo Gregory sang Pencerah sekitar awal abad IV Masehi.
Berarti pada masa sebelum ada bangunan yang disebut sebagai gereja sebagai tempat ibadah, semula para umat Nasrani menyelenggarakan ibadah di ruang terbuka seperti ketika Jesus Kristus berkotbah di atas bukit, bahkan di tengah danau atau secara berpindah-pindah dari rumah pribadi yang satu ke rumah pribadi yang lain.
Tatkala pertama kali berkunjung ke Roma, saya sempat melihat situs bersejarah berupa katakomba alias gua kuburan di bawah tanah yang pada masa Romawi secara rahasia digunakan sebagai tempat ibadah umat Nasrani agar tidak ketahuan serdadu Romawi yang anti Nasrani.
Segenap fakta arkeologis itu merupakan bukti bahwa pada hakikatnya ibadah umat Nasrani dapat diselenggarakan bukan terbatas di dalam sebuah gedung yang kini kita kenal dengan sebutan gereja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.