Berdasarkan catatan sejarah, daerah tersebut sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik, yaitu pada 1947, 1955 dan 1973 yang melanda daerah barat daya Gunung Ciremai dan sekitarnya.
Daryono mengatakan, terjadinya beberapa kali gempa atau menurut catatan gempa yang terjadi diduga karena berkaitan dengan struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut.
Untuk pusat gempa atau episenter gempa terletak pada koordinat 6.99 LS dan 108.48 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 1 km barat daya Kabupaten Kuningan pada kedalaman 5 km.
Ia menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi di Kuningan, Jawa Barat merupakan jenis gempabumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
BMKG melaporkan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
"Hingga pukul 05.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan," ujar Daryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.