KOMPAS.com - Gempa bumi M 4,3 mengguncang Kuningan, Jawa Barat dan sekitarnya pada Kamis (22/12/2022) pukul 04.18 WIB.
Sejumlah warganet mengaku merasakan getaran gempa.
"Oh, pantesan. Tadi jam 4 lagi main HP, kerasa ‘oyag’ gitu, tapi cuma bentar doang untungnya," tulis warganet ini.
"Ya Allah merinding lg tidur kebangun baru bgt ngerasain gempa," tulis akun Twitter ini.
#Gempa Mag:4.3, 22-Dec-2022 04:18:28WIB, Lok:7.00LS, 108.49BT (2 km Tenggara KAB-KUNINGAN-JABAR), Kedlmn:10 Km #BMKG
— BMKG (@infoBMKG) December 21, 2022
Disclaimer:Dlm bbrp menit pertama stlh gmp,parameter gmp dapat berubah dan boleh jadi blm akurat,kecuali tlh dianalisis ulang seismolog pic.twitter.com/UwoP7V2yrT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Lalu, bagaimana analisis BMKG terkait gempa di Kuningan hari ini?
Baca juga: Sesar Kendeng Disebut Bisa Memicu Gempa hingga M 7 di Jawa, Ini Bedanya dengan Megathrust
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan penyebab Gempa Kuningan diduga karena adanya aktivitas Sesar Baribis Segmen Ciremai.
"Diduga kuat Gempa Kuningan pagi ini dipicu aktivitas Sesar Baribis Segmen Ciremai," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/12/2022).
Selain itu, iajuga menyebutkan, gempa yang terjadi di Kuningan, Jawa Barat merupakan jenis gempa tektonik.
Lebih lanjut, Daryono menjelaskan bahwa wilayah Kuningan atau daerah pusat gempa ini dilalui jalur Sesar Baribis, tepatnya Segmen Ciremai.
Wilayah tersebut menurutnya memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 6,5.
"Sesar ini juga memiliki laju pergeseran sesar 0,1 milimeter per tahun," tambah dia.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Sesar Baribis, Penyebab Ancaman Gempa Jakarta
Berdasarkan catatan sejarah, daerah tersebut sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik, yaitu pada 1947, 1955 dan 1973 yang melanda daerah barat daya Gunung Ciremai dan sekitarnya.
Daryono mengatakan, terjadinya beberapa kali gempa atau menurut catatan gempa yang terjadi diduga karena berkaitan dengan struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut.
Untuk pusat gempa atau episenter gempa terletak pada koordinat 6.99 LS dan 108.48 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 1 km barat daya Kabupaten Kuningan pada kedalaman 5 km.
Ia menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi di Kuningan, Jawa Barat merupakan jenis gempabumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
BMKG melaporkan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
"Hingga pukul 05.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan," ujar Daryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.