Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral di Media Sosial, Ini Duduk Perkara dan Penyelesaian Kasus Pelecehan Seksual di Gunadarma

Kompas.com - 14/12/2022, 13:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video massa menghukum pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat, viral di media sosial Twitter pada Selasa (13/12/2022).

Dalam video yang beredar, seorang pria yang diduga pelaku pelecehan diikat di pohon, disiram, dipaksa minum air seni, hingga ditelanjangi.

Unggahan tersebut tersebar dalam potongan video dan foto.

Salah satu akun yang mengunggah potongan kejadian tersebut adalah akun ini

Hingga Rabu (14/12/2022), unggahan tersebut telah dikomentari oleh 5708 warganet, dibagikan kepada 7.240 akun, dan disukai hingga 33.800 pengguna Twitter.

Lantas, bagaimana duduk perkara kasus pelecehan seksual tersebut?

Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Gunadarma Berakhir Damai, Polisi: Korban Enggan Melapor karena Malu

Kronologi versi korban pelecehan

Dilansir dari KompasTV, korban menceritakan kronologi kejadian melalui akun Twitter RiansaZein dengan username @abcdyougoblog.

Dalam twit itu, mulanya dua orang yang saling kenal (pelaku dan korban) bersua di kampus pada Jumat (2/12/2022).

"Saat itu aku dan dia lagi ngampus di Kampus G, karena aku mikir ini temen dan tidak pernah terlintas yang aneh-aneh ke aku."

"Jam 11.40 WIB dia menghubungi dan janjian bertemu di Kampus G."

"Aku mikir yaudalah ya ketemuan masih di lingkungan kampus dan itu masih banyak orang-orang lalu-lalang. Jam 12.01 dia sampai di Kampus G, tepatnya depan koridor kelas aku di G 112."

Saat bertemu, korban dan pelaku hanya berbincang soal kuliah dan pertemanan di lingkungan kampus.

Namun, beberapa waktu kemudian, pelaku beranjak ke toilet yang berada di bawah tangga.

"Lalu dia memanggil aku. Aku mikir dia mungkin mau tanya, di mana toiletnya cewek atau cowok karena tidak ada tanda (yang membedakannya)."

"Tapi dia tiba-tiba dorong aku ke tembok ujung banget yang sepi, terus dia melakukan pelecehan itu. Aku otomatis mendorongnya ke belakang."

Baca juga: Persekusi oleh Mahasiswa di Gunadarma, Pelaku Pelecehan Ditelanjangi di Muka Umum

Seorang mahasiswa berinisial MI mengatakan, kejadian yang terekam dalam video viral itu bermula ketika korban bersuara ke satu akun media sosial instagramnya.

Lalu, pelaku mengetahui bahwa identitas dan perbuatan tidak senonohnya itu terposting di akun instagram. Pelaku kemudian meminta sang admin untuk melakukan take down pada postingan tersebut.

Karena hal itulah, sejumlah mahasiswa Gunadarma melacak identitas pelaku dan berhasil menemukannya.

"Dicari sama anak-anak namanya, karena awalnya cuma inisial kan. Ketemu dah itu, pelaku langsung (dianiaya) di kampus E," ujar MI, dilansir dari Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Segerombolan mahasiswa lansung membawa pelaku te tengah halaman dan menganiayanya.

"Pelaku disuruh minum air kencing sendiri, diikat, disundut rokok, bahkan dia sempat ditendang," terang MI.

Baca juga: Pelaku Pelecehan di Gunadarma Sempat Disundut Rokok dan Dicekoki Air Kencing Sendiri

Keterangan pihak kampus

Di sisi lain, pihak kampus tidak menampik bahwa ada seorang pria yang diamankan pihak kepolisian Polres Metro Depok.

Kendati demikian, pihak Universitas Gunadarma belum bisa memastikan apakah pria yang ada di dalam video viral itu telah melakukan tindakan pelecehan seksual.

"Intinya pihak kampus membenarkan ada seorang pria yang diamankan," ujar pihak kampus, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/12/2022).

"Namun, apakah dia melakukan pelecehan atau tidak, (nanti) polisi yang berhak menyatakan," imbuhnya lagi.

Baca juga: Tanggapan TransJakarta terhadap Pelecehan Seksual yang Dialami Penumpang Pria di Koridor 4

Kasus berakhir damai

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan bahwa kasus dugaan pelecehan seksual itu berakhir dengan damai. Korban bahkan tidak melapor.

Menurutnya, korban dan pelaku sepakat untuk menyelesaikan perkara secara kekeluargaan.

"Jadi itu masuk Gunadarma Depok. Kasusnya sudah diselesaikan, damai. Jadi korban tidak melapor," ujarnya.

Zulpan menjelaskan, korban enggan melapor ke pihak kepolisian lantaran perkasa tersebut sudah diselesaikan bersama dengan senior-seniornya di kampus.

Korban juga mengaku malu jika kasus pelecehan seksual yang menimpanya terus diperpanjang.

(Sumber: Kompas.com/ M Chaerul Halim | Editor: Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com