Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhardis
PNS

Saat ini bekerja sebagai periset di Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas, BRIN

Artificial Intelligence dan Kepenulisan

Kompas.com - 14/12/2022, 11:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Siapa tahu kita dapat mendaftar menjadi wartawan dan menulis berita bermodalkan asisten pintar buatan manusia ini. (Tentunya Anda akan menjadi pelanggar etika penyalahgunaan AI, Kompas, 29/11/22).

Sim salabim. Berikut hasilnya.

Gibran Rakabuming Raka, putra dari Presiden Joko Widodo, dilantik menjadi walikota Surabaya pada tanggal 13 Desember 2022. Gibran merupakan walikota termuda yang pernah ada di Surabaya, berusia 34 tahun. Gibran mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Surabaya yang telah memilihnya sebagai walikota. Dia juga menyatakan bahwa dia akan bekerja keras untuk memajukan kota Surabaya dan memenuhi harapan masyarakat.”

Ya, putra sulung sang presiden dituliskan AI sebagai wali kota Surabaya dan baru saja dilantik.
Dari uraian tersebut, kehadiran AI dapat menjadi peluang bagi mereka yang memang sudah memiliki keterampilan menulis yang diperoleh dari hasil belajar (utamanya formal).

Mereka memang terbantu, setidaknya untuk menghasilkan kerangka awal tulisan.

Keterampilan menyatu-padukanlah yang berperan selanjutnya agar hasil karya kecerdasan buatan tersebut menjadi bernilai.

Lalu, apakah kehadirannya menjadi ancaman?

Kembali mencoba mengetikkan kata kunci “buat soal tentang kalimat utama”. Kata kunci tentunya mengarah ke pekerjaan sang guru bahasa Indonesia.

Rapalkan mantra, sim salabim. Tidak membutuhkan waktu bermenit-menit muncul beberapa pertanyaan dengan jenis uraian.

Hebatnya, si asisten mampu menuliskan soal dengan beragam level kognitif.
Ia memulainya dengan level terendah, “Apa yang dimaksud dengan kalimat utama?”. Pertanyaan yang menuntut hafalan.

Lanjut, soal kedua dengan level analisis, “Apa perbedaan antara kalimat utama dan kalimat tambahan?”.

Pintarnya (lagi), ia bisa menuliskan soal yang membutuhkan alasan komprehensif, yakni “Mengapa penting untuk mengetahui kalimat utama dalam sebuah paragraf?”

Terlepas dari mana si asisten mampu menyajikan setiap pesanan, sampai di sini Anda paham, dong, kapan menjadi peluang dan kapan menjadi ancaman bagi kepenulisan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com