Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan KAI soal Kasus Penumpang yang Oleh-olehnya Dimakan Penumpang Lain

Kompas.com - 14/12/2022, 10:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Pas aku balik pada ketawa2 dan diem aja.. g***," tulis pengunggah.

Baca juga: Daftar Stasiun Kereta yang Menyediakan Layanan Vaksinasi Booster Selama Libur Nataru

Di Twitter, ratusan warganet meninggalkan komentar di unggahan soal keluhan penumpang kereta api itu. Beberapa dari mereka mengaku pernah merasakan pengalaman yang sama.

"Ya allah mbak sama bangeeet cuma kalo saya kejadiannya pas ketiduran. Padahal udh naik yh eksekutif, tetap bolen pisang primarasaku buat keluarga ilang 2 pcs. Mana baru sadar pas udah sampe rumah liat itu kotak udah bekas dibuka orang, sabar ya mbaaak. Byk bgt orgil asliii," ucap akun ini.

Akun lain, juga membagikan pengalaman pahitnya ketika naik kereta dan makanannya diambil oleh penumpang lain. 

"Siapa pun yang mengambil makanan saya, dua kotak nasi sei sapi, di gerbong 5 Taksaka, di bawah tempat charger kursi 4C, silakan menghubungi saya untuk mengambil sendok garpunya," tulis warganet ini.

Baca juga: Ramai soal Modus Penipuan dengan Suara Mirip Customer Service, Ini Saran dari Pakar

Imbauan dari KAI

Joni memastikan bahwa selama ini KAI telah menurunkan petugas untuk berpatroli menyusuri gerbong di setiap perjalanan.

"Petugas kami di atas kereta sudah melakukan patroli secara berkala," kata Joni.

Oleh karena itu, ke depannya, Joni mengimbau kepada pelanggan agar segera melaporkan kepada petugas jika mengalami hal yang tidak diinginkan selama perjalanan dengan moda kereta api.

"Segera melaporkan kepada kondektur yang bertugas atau Contact Center KAI melalui telepon di 121," tutur Joni.

Penumpang kereta api juga bisa melakukan laporan melalui aplikasi WhatsApp di nomor 08111-2111-121 atau e-mail cs@kai. id, dan media sosial KAI121.

"KAI juga mengimbau agar sesama penumpang untuk menghormati penumpang lainnya dengan tidak mengambil barang yang bukan miliknya, serta tetap waspada dan ikut menjaga barangnya masing-masing," tambah Joni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com