Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resesi Seks, Ini Alasan Wanita Enggan Menikah dan Punya Anak

Kompas.com - 12/12/2022, 10:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia berpotensi mengalami resesi seks seperti juga sejumlah negara di Asia Timur seperti China, Jepang, dan Korea Selatan. 

Resesi seks adalah keengganan seseorang atau pasangan suami istri untuk memiliki anak, atau memilih untuk memiliki sedikit anak.

Korea Selatan mulai mengalami resesi seks setelah mencatatkan angka pernikahan terendah.

Pada tahun 2021, pasangan yang memutuskan untuk melanjutkan hubungan dengan membina rumah tangga hanya sebesar 193.000.

Sementara di Jepang, angka kelahiran tercatat sebanyak 811.604. Jumlah ini menjadi yang terendah sejak pencatatan pertama kali tahun 1899.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Alami Resesi Seks, Ini Dampaknya Menurut Sosiolog

Resesi seks Indonesia

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebutkan, Indonesia bisa juga berpotensi mengalami resesi seks.

Gejalanya terlihat dari usia pernikahan penduduk Indonesia yang semakin tinggi. Jika sebelumnya mayoritas pernikahan terjadi pada pasangan usia muda, kini trennya banyak pasangan yang menunda pernikahan.

"Potensi itu (resesi seks Indonesia) ada, ada ya, tapi sangat panjang, karena kan gini usia pernikahan semakin lama kan semakin meningkat. (Ini bicara ) pernikahan loh bukan seks," kata Hasto kepada wartawan di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

"Usia pernikahan itu mundur, karena semakin menempuh studi, karier dan sebagainya," kata dia dikutip dari KompasTV.

Fenomena itu, kata Hasto, banyak terjadi di kota-kota besar. Selain usia pasangan menikah yang semakin mundur, tren keluarga kecil dengan jumlah anak sedikit juga sedang terjadi.

Meskipun Indonesia berpotensi alami resesi seks, namun hal tersebut menurutnya masih lama.

Hal tersebut bisa terjadi setelah generasi anak muda yang hidup di tahun 2045, mayoritas memutuskan tidak menikah dan tidak punya anak alias child free.

Baca juga: [POPULER TREN] Indonesia Berpotensi Alami Resesi Seks | Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022

Penyebab resesi seks Indonesia

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono menjelaskan, resesi seks di Indonesia dapat terjadi apabila generasi muda saat ini atau yang akan datang memilih hidup sendiri.

Ia menjelaskan, keinginan untuk hidup seorang diri muncul karena orang merasa tidak dibebani dengan tanggung jawab pada pasangan bahkan anak.

Keengganan generasi muda di Indonesia untuk menikah juga dikatakan Drajat terlihat dalam riset yang dilakukannya tentang perempuan otonom.

Perempuan otonom berusia 26-30 tahun yang diwawancara Drajat memilih untuk tidak menikah karena lebih mengutamakan profesi.

Mereka juga enggan untuk berumah tangga dengan alasan melanjutkan studi dan ingin mengatur ekonomi dan hiudpnya sendiri.

"Kemudian, mereka (orang tidak menikah) bisa mengelola waktu yang dimiliki, jadi kalau capek ya tidur dan tidak ada yang mengganggu," jelas Drajat.

Drajat juga menyampaikan, keenganan generasi muda menikah karena mereka tidak mau terlibat dalam pertengkaran dalam keluarga.

Menurutnya, konflik dalam rumah tangga dikhawatirkan oleh generasi muda karena dapat mengacaukan pekerjaan dan mengganggu mental selama berhari-hari.

"Keuntungan secara emosional tidak sebanding dengan itu (pertengkaran) sehingga keluarga itu dianggap tidak terlalu menguntungkan," jelasnya.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Alami Resesi Seks, Ini Dampaknya Menurut Sosiolog

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com